Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Trainset Jelek, BPK Diminta Cawe-cawe Audit LRT Jabodebek

Kualitas Trainset Jelek, BPK Diminta Cawe-cawe Audit LRT Jabodebek Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit proyek LRT Jabodebek untuk memastikan penyebab buruknya kualitas trainset LRT Jabodebek. Audit yang dilakukan setidaknya mencakup teknologi maupun proses produksinya.

"Rabu 1 November kemarin, rangkaian kereta LRT Jabodebek Cibubur Line - Dukuh Atas dilaporkan sempat mogok di tengah jalan selama tiga menit. Peristiwa ini menambah deretan masalah pada LRT Jabodebek, setelah sebelumnya banyak unit roda yang aus," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya yang dikutip dpr.go.id di Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Baca Juga: Beberapa Rangkaian LRT Jabodebek Perawatan, DJKA Kemenhub: Ada Penyesuaian Keberangkatan

Banyaknya unit roda yang aus, imbuh Amin, menyebabkan manajemen LRT Jabodebek hanya mengoperasikan 9 trainset dari 18 trainset yang biasa beroperasi. “Hal itu mengakibatkan waktu tunggu dan keberangkatan LRT menjadi molor karena Sebagian trainset harus masuk ruang perawatan,” pungkasnya.

Menurut Amin, audit diperlukan untuk mengetahui kualitas trainset LRT apakah sudah sesuai standar atau belum. Selama ini, PT INKA diketahui sudah berpengalaman memenuhi permintaan trainset LRT bagi negara lain, yang tentu saja dari sisi kualitas harusnya sudah terjamin.

“Kalau kemudian ditemukan masalah dengan standard LRT yang digunakan di rute Jabodebek, maka hal itu mencoreng reputasi anak bangsa dalam inovasi dan teknologi, khususnya transportasi umum,” tegas Politisi Fraksi PKS ini.

Audit dilakukan, lanjutnya, untuk mengetahui apakah ada masalah dengan kualitas bahan bakunya atau proses pengerjaannya. Jika terbukti ada pengurangan kualitas bahan maka ini harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dan penyelidikan faktor-faktor penyebabnya. “Saya khawatir ada praktik rente dalam pengadaan trainset LRT, sehingga kualitasnya tidak memenuhi standar," lanjutnya. Baca Juga: Pembangunan LRT Fase 1B Rute Velodrome-Manggarai Resmi Dimulai

Lebih lanjut, Amin mengungkapkan pada Agustus 2023 lalu, pihak Siemens yang ditunjuk sebagai pemasok dan pengelola software untuk operasional LRT Jabodebek memprotes adanya ketidaksesuaian teknis pada 31 trainsetLRT buatan PT INKA. Ketidaksesuaian ini yang menyebabkan terjadinya tidak kompatibel dengan sistem atau software untuk pengoperasiannya.

“Jangan sampai reputasi anak bangsa rusak gara-gara penyimpangan yang terkait dengan faktor non teknis produksi, misalnya praktik rente sehingga terjadi pengurangan kualitas bahan baku. Selama ini kita berjuang agar anak bangsa diberikan kepercayaan. Kita juga mendorong pemerintah mengurangi ketergantungan impor,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: