Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

El Nino Sulit Dihindari, Kementan Diminta Turun Bantu Petani

El Nino Sulit Dihindari, Kementan Diminta Turun Bantu Petani Petani merontokkan bulir padi saat panen di area persawahan Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023). Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras dalam negeri mencapai 55,42 juta ton pada 2024 dan jumlah ini naik dibandingkan target 2023 yang sejumlah 54,5 juta ton. | Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, meminta ada perhatian dari pemerintah untuk petani saat fenomena dari El Nino.

Dirinya mengatakan, mereka seharusnya mendapat bantuan untuk meningkatkan produksi serta kesejahteraan, salah satunya lewat bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, anggaran yang belum terserap dari lembaga tersebut dapat dialihkan untuk mendukung hal itu.

Baca Juga: TBS Bangun PV Agri di Pulau Semau untuk Dukung Petani

“Saya sangat prihatin dengan terjadinya fenomena El Nino yang berdampak serius pada sektor pertanian di Indonesia. Gagal panen dan penurunan produksi pertanian yang disebabkan oleh El Nino telah mengakibatkan menurunnya kesejahteraan petani kita. Kita menyadari bahwa El Nino adalah fenomena alam yang sulit untuk dihindari, namun kita harus bersatu untuk mengatasi dampak buruknya. Kesejahteraan petani adalah salah satu pilar utama dalam upaya pembangunan pertanian dan ekonomi di negara kita. Saat mereka mengalami kesulitan, hal itu tidak hanya memengaruhi pendapatan mereka, tetapi juga pasokan pangan kita,” urai Akmal, dilansir pada Kamis (9/11).

Anggota Badan Anggaran DPR RI ini menyatakan, bahwa dirinya, sebagai perwakilan rakyat, akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu petani mengatasi dampak El Nino. Kami akan mendukung program-program dan kebijakan yang bertujuan untuk mendukung pemulihan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani kita.

Andi Akmal mengusulkan, agar anggaran yang tidak terserap di Kementerian Pertanian digunakan secara efisien untuk memajukan produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Menurut Pasluddin, langkah ini sangat penting untuk mengatasi permasalahan di sektor pertanian yang terus menghadapi tantangan, seperti fluktuasi harga komoditas, akses terbatas terhadap teknologi pertanian, dan kurangnya pendapatan bagi para petani.

“Kami berharap bahwa anggaran yang tidak terserap dapat dimanfaatkan dengan bijak untuk meningkatkan produksi pertanian kita dan memastikan petani kita mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,” ujar pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini.

Andi Akmal Pasluddin menyatakan, bahwa dirinya mengharapkan Kementerian Pertanian untuk terus meningkatkan transparansi dalam penggunaan anggaran, termasuk pelaporan yang lebih rinci tentang penggunaan dana publik. Hal ini akan membantu memperkuat akuntabilitas dan membangun kepercayaan masyarakat.

Baca Juga: Salt Centre Terintegrasi, Inovasi PHE WMO Siapkan Petani Garam di Segala Cuaca

“Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) mengedepankan terkait anggaran yang belum optimal di tahun ini,  dapat dialokasi ulang dengan tujuan memajukan sektor pertanian di Indonesia. Dengan fokus pada peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani, diharapkan bahwa masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan pertanian di negeri ini dapat diatasi secara efektif”, tutup Andi Akmal Pasluddin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: