ETF Spot Ethereum BlackRock Dikonfirmasi Usai Pengajuan ke Nasdaq!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana BlackRock untuk dana yang diperdagangkan di bursa kripto (ETF) Ethereum kini telah dikonfirmasi, sesuai dengan pengajuan formulir 19b-4 yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat pada 9 November lalu. 

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Jumat (10/11/2023), Nasdaq sempat mengajukan formulir 19b-4 kepada regulator sekuritas atas nama perusahaan manajemen aset senilai US$9 triliun (Rp141 kuadriliun) untuk usulan ETF yang disebut "iShares Ethereum Trust."

Baca Juga: Reku Respons Transaksi Aset Kripto Menurun, OJK: Pajak Tinggi Penyebab Penurunan Volume Transaksi

Langkah tersebut menandakan niat BlackRock berekspansi di luar Bitcoin dengan aspirasi ETF-nya.

Sebelumnya 9 November, muncul bahwa BlackRock mendaftarkan entitas perusahaan iShares Ethereum Trust di Delaware, Amerika Serikat, ini sebagai petunjuk pertama bahwa pengajuan ETF spot Ethereum mungkin akan segera terjadi.

BlackRock dan perusahaan keuangan lainnya telah menyatakan minatnya terhadap ETF yang didukung mata uang kripto selama beberapa bulan terakhir.

Analis ETF dari Bloomberg, James Seyffart, mencatat bahwa setidaknya ada lima perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan persetujuan SEC Amerika Serikat untuk ETF spot Ethereum. Diantaranya adalah VanEck, ARK 21Shares, Invesco, Grayscale, dan Hashdex.

Koin Ether (ETH) sempat melonjak nilainya sebesar 8,9% dan menjadi US$2080 (Rp32,6 juta) di tengah berita bahwa BlackRock melanjutkan rencananya untuk iShares Ethereum Trust dan naik 10,1% selama 24 jam terakhir, menurut pengamatan dari CoinGecko.

Lonjakan harga telah membantu ETH merebut kembali dominasi pasar terhadap Bitcoin (BTC), yang telah mengungguli ETH dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Tokenet Siap Luncurkan Pinjaman Kripto untuk ETF Bitcoin

Tidak hanya itu, dominasi pasar ETH sekarang mencapai 17%, naik 1,3% poin persentase sebelum berita ini diturunkan Cointelegraph.