Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Heran Prabowo Subianto-Gibran bin Jokowi Dinilai Paslon Paling Berpengalaman: Kok Baru 2 Tahun Jadi Wali Kota Disebut Berpengalaman...

PDIP Heran Prabowo Subianto-Gibran bin Jokowi Dinilai Paslon Paling Berpengalaman: Kok Baru 2 Tahun Jadi Wali Kota Disebut Berpengalaman... Kredit Foto: Antara/R Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDIP Masinton Pasaribu blak-blakan heran dengan hasil survei Indikator Politik yang menyebut Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bin Jokowi dinilai pasangan paling berpengalaman di pemerintahan.

Dalam survei Indikator Politik, disebutkan kriteria berpengalaman dalam politik dan pemerintahan berada pada nomor 3 yang masyarakat inginkan di bawah jujur/bersih korupsi dan perhatian kepada masyarakat.

Disebutkan, Prabowo-Gibran unggul soal berpengalaman dengan mendapat angka 53,9 persen diikuti Ganjar Pranowo-Mahfud MD 29,5 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,7 persen.

Masinton menilai angka tersebut memunculkan pertanyaan karena bagaimana bisa Gibran yang baru beberapa tahun jadi Wali Kota Solo bisa disebut berpengalaman di pemerintahan.

Baca Juga: PDIP Nggak Main-main: Ganjar Pranowo-Mahfud MD Bisa Menang Pilpres 2024 Satu Putaran kalau...

“Survei Prabowo-Gibran 53 persen, yang kalau di masyarakat bawah kita tanya kok bisa ya baru dua tahun jadi Wali Kota pengalamannya apa? tapi dalam potret survei ini berpengalaman dalam pemerintahan dan politik ini malah di atas 50an persen, ini berbanding terbalik,” jelas Masinton saat pemaparan hasil survei Indikator secara daring pada Minggu (12/11/23).

Belum lagi soal berpengalaman di dunia politik yang menurut Masinton kurang masuk akal apabila Gibran jadi faktor yang menguatkan paslon Prabowo-Gibran mendapat angka tinggi.

Proses Gibran menjadi kader PDIP untuk maju di Pilkada Solo menurut Masinton termasuk yang instan sehingga tak merepresentasikan pengalaman di politik.

“Kita tahu secara anggota parpol karena waktu itu dicalonkan PDIP masih baru menjelang pencalonan baru dapat KTA, kemudian dalam pemerintahan baru 2 tahun ini menuruit saya absurd,” ungkapnya.

Karenanya, Masinton mengungkapkan ada hal yang tidak terpotret dalam survei Indikator ini.

“Itu yang maksud saya potret-potret ini dengan responden yang sangat terbatas ini menurut saya belum mampu memotret secara keseluruhan itu,” tambahnya.

Sementara itu, pendiri Indikator Politik Burhanudin Muhtadi memastikan pihaknya objektif dalam melakukan survei mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: