Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Keamanan Siber Klaim Rp32 Triliun Kripto Disimpan di Dompet Lama Cenderung Berisiko

Tim Keamanan Siber Klaim Rp32 Triliun Kripto Disimpan di Dompet Lama Cenderung Berisiko Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komunitas kripto masih menghadapi dampak dari peretasan Poloniex senilai US$100 juta (Rp1,5 triliun) baru-baru ini, namun terdapat ancaman keamanan siber lain yang dapat memengaruhi aset kripto senilai miliaran telah ditemukan oleh tim ahli keamanan blockchain Unciphered. Apa temuannya? 

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Kamis (16/11/2023), perusahaan keamanan siber Unciphered menerbitkan informasi tentang kerentanan yang mereka sebut “Randstorm” pada 14 November lalu. Kerentanan ini diklaim dapat memengaruhi jutaan dompet kripto yang dibuat menggunakan browser web dari tahun 2011 hingga 2015.

Menurut Unciphered, ketika bekerja untuk mengambil dompet Bitcoin (BTC), mereka menemukan masalah potensial untuk dompet yang dihasilkan BitcoinJS dan proyek-proyek turunannya. Masalah ini dapat mempengaruhi jutaan dompet dan sekitar US$2,1 miliar (Rp32 triliun) aset kripto, menurut perusahaan keamanan siber tersebut.

Unciphered juga percaya bahwa beberapa blockchain dan proyek dapat terpengaruh. Selain BTC, mereka menyoroti bahwa dompet Dogecoin (DOGE), Litecoin (LTC), dan Zcash (ZEC) juga berpotensi mengalami kerentanan.

Baca Juga: Kejar Bull Run Kripto, Tokocrypto Luncurkan Fitur Baru Instant Trade dan IDR Pair!

Selain itu, Unciphered mengatakan bahwa jutaan orang telah menerima peringatan tentang masalah tersebut. Bagi mereka yang menggunakan dompet kripto yang dibuat dalam rentang waktu 2011 hingga 2015, perusahaan merekomendasikan untuk mentransfer aset mereka ke dompet yang dibuat baru-baru ini.

"Jika Anda adalah seorang individu yang telah membuat dompet penyimpanan sendiri menggunakan browser web sebelum tahun 2016, Anda harus mempertimbangkan untuk memindahkan dana Anda ke dompet yang dibuat baru-baru ini yang dibuat oleh perangkat lunak tepercaya,” tulis perusahaan yang mengirimkan notifikasi ke pengguna mereka, dilansir pada Kamis (16/11/2023). 

Meskipun perusahaan mengatakan bahwa tidak semua dompet yang terkena dampak terkena dampak yang sama, mereka juga mengkonfirmasi bahwa kerentanan tersebut dapat dieksploitasi. Namun, perusahaan tidak memberikan rincian tentang cara mengeksploitasi kerentanan untuk menghindari memberikan lebih banyak informasi kepada pelaku kejahatan di dunia maya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: