Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Jokowi Diminta Atasi Dilema Kenaikan Gula

Pemerintah Jokowi Diminta Atasi Dilema Kenaikan Gula Gula pasir putih dan gula batu terlihat dalam ilustrasi gambar yang diambil 16 Desember 2018. | Kredit Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin buka suara terkait dengan keniakan harga gula yang mencapai Rp18.000/kg. Hal ini menjadi persoalan karena menyangkut kesejahteraan masyarakat dari Indonesia.

Andi mengungkapnya, kenaikan ini di satu sisi merupakan berkah untuk petani tebu namun menjadi malapetaka bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Oleh karenanya ia mendorong pemerintah untuk menghadirkan solusi untuk bersama.

Baca Juga: Fahri Hamzah sebut Jokowi-Gibran itu Bukan Politik Dinasti, Tapi Keluarga Politik

“Kita tidak boleh melupakan bahwa kenaikan harga gula juga bisa menjadi berkah bagi para petani tebu. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil pemerintah harus seimbang, tidak hanya melindungi konsumen tetapi juga mendukung keberlanjutan usaha para petani tebu,” ungkapnya, dilansir pada Senin (20/11).

Salah satu perhatian utama Andi Akmal adalah menghindari terjadinya perbedaan harga yang terlalu besar antara harga gula di tingkat petani dengan harga jualnya kepada konsumen.

“Perbedaan harga yang terlalu besar dapat merugikan salah satu pihak, baik itu petani atau konsumen. Pemerintah harus memastikan bahwa rantai pasok gula ini berjalan adil dan berkelanjutan,” tegasnya.

Karena itu, ia berharap agar Pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengendalikan harga gula, menjaga stabilitas pasar, dan memberikan dukungan yang tepat kepada para petani.

“Dalam konteks ini, dia juga menyerukan keterlibatan semua pihak terkait, termasuk produsen gula dan pelaku usaha di sektor ini, untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak,” tutupnya.

Baca Juga: Tak Malu-malu, Prabowo Ngaku Sayang Jokowi: Saya Tidak Menjilat...

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi) Aris Toharisman memprediksi, harga gula akan terus naik. Baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Penyebabnya, kata dia, salah satunya efek kebijakan pelarangan ekspor oleh India. Aris menjelaskan, pemicu lonjakan harga gula yang terjadi saat ini adalah efek domino kekeringan ekstrem akibat El Nino. Diikuti kebijakan India yeng melarang ekspor gula.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: