PKS Tuntut Pemimpin Israel Diseret ke Mahkamah Pidana Internasional: Penjahat Perang!
Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al Jufri menyatakan Indonesia ingin rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaannya sebagaimana hak paling dasar yang dijamin oleh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Ia mendorong agar pemimpin Israel diseret ke mahkamah pidana internasional atas kejahatan perang yang telah menimbulkan banyak korban jiwa.
“Inilah jantung dan episentrum kemanusiaan dunia yang membutuhkan intervensi dari negara-negara yang beradab. Maka kita semua harus bersuara: Stop genosida, Stop agresi, Stop pendudukan, Stop penjajahan!” seru Salim di acara Seminar Internasional ‘Stop Israeli Genocide in Gaza!’ hasil kolaborasi Fraksi PKS DPR RI bersama Justice and Democracy Forum (JDF) dan The Strategia Institute yang digelar secara daring pada Selasa (21/11/23), dikutip dari laman fraksi.pks.id, Rabu (22/11/23)
“Sudah saatnya kita hentikan arogansi Israel dan menyeret para pemimpinnya ke Mahkamah Pidana Internasional sebagai penjahat perang,” tambahnya.
Baca Juga: Heran Anies Baswedan: Tekanan Sudah Ada dari Dulu, Kenapa Baru Sadar Sekarang?
Ketua Persatuan Ulama Internasional itu menyinggung nama Presiden RI Pertama Soekarno yang menurutnya sudah sedari awal menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Karenanya menurut Salim Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina bebas dari penjajahan.
“Satu-satunya bangsa yang belum merdeka di era modern ini hanya Palestina. Kita semua, khususnya bangsa Indonesia, punya hutang sejarah kemerdekaan Palestina. Bung Karno pernah berjanji bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel,” ungkapnya.
Salim menyinggung bagaimana nasib rakyat Palestina yang menurutnya sudah lebih dari 12.000 korban jiwa jatuh yang didominasi oleh warga sipil, anak-anak, perempuan, hingga orang tua terhitung sejak 7 Oktober 2023.
Ia menjelaskan 32.000 warga sipil terluka dan membutuhkan perawatan, akan tetapi rumah sakit-rumah sakit yang ada telah habis diluluhlantakkan oleh Zionis Israel sehingga berhenti beroperasi.
“1,6 juta penduduk Gaza harus mengungsi karena rumah mereka hancur dihantam bom-bom Israel” ujar Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Berdasarkan catatan Organisasi Hak Asasi Manusia untuk Kawasan Eropa-Mediterania, tentara pendudukan Israel telah menjatuhkan lebih dari 32.000 ton bahan peledak di Gaza antara 7 Oktober hingga 10 November. Total kekuatan ini, jelas Dr. Salim, setara dengan dua kali kekuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang dalam Perang Dunia II.
Indonesia Kirim Bantuan Tahap Dua ke Gaza
Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan ke Palestina yang dilepas langsung pengirimannya oleh Presiden Joko Widodo. Pengiriman bantuan kemanusiaan tahap dua ke Palestina ini dilakukan Senin (20/11/23).
Jokowi mengungkapkan Bantuan untuk masyarakat Palestina yang dikirimkan tersebut berupa obat-obatan, perlengkapan rumah sakit, dan kebutuhan lainnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bantuan tersebut tak hanya berasal dari pemerintah tetapi juga sektor swasta dan sejumlah organisasi kemanusiaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement