Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin Anies Baswedan Bisa Menang, Co-Captain Timnas AMIN Blak-blakan Kurang Percaya Hasil Survei

Yakin Anies Baswedan Bisa Menang, Co-Captain Timnas AMIN Blak-blakan Kurang Percaya Hasil Survei Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warta Ekonomi, Jakarta -

Co Captain Timnas AMIN Jumhur Hidayat blak-blakan kurang percaya hasil survei yang dikeluarkan lembaga survei terkait elektabilitas capres-cawapres 2024.

Hal ini Fahri sampaikan di acara GeloraTalks #114 “Ke Mana Suara Di Jawa Timur, Muhaimin atau Gibran”, pada Rabu (29/11/23) secara daring yang disiarkan di kanal Youtube GeloraTV.

“Saya tidak percaya dengan lembaga survei, jadi apa pun yang disampaikan dalam media ini buat saya tidak ada artinya bahkan menyesatkan,” jelasnya.

Bukannya tanpa alasan, Jumhur mengungkapkan demikian berkaca dari beberapa hasil survei yang menurutnya meleset jauh dari apa yang disajikan lembaga survei.

Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

Sebagai contoh, Jumhur menyinggung soal survei Pilgub Jawa Tengah saat Ganjar Pranowo-Taj Yasin selalu diunggulkan dengan angka yang jauh dari pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah. Kenyataannya menurut Jumhur angka yang disajikan tak sejauh yang digambarkan lembaga survei.

“Tentu bukan karena kita di bawah tapi karena fakta-fakta selama ini. Beberapa hari sebelum nyoblos di Jateng pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah hanya dapat 13-14 persen faktanya begitu nyoblos itu 40an persen,” ujarnya.

Tokoh buruh itu mengungkapkan margin of eror sangat berpengaruh pada hasil yang dikeluarkan lembaga survei.

Ia juga melihat banyak faktor lain yang membuat hasil survei lembaga survei patut dipertanyakan.

“Menurut saya ada beberapa hari sebelum nyoblos jarak itu masih dalam rentang margin of error bagi saya ini tidak bisa lagi kita pakai untuk analisis, apalagi jateng dan jabar itu lebih homogen ketimbang Indonesia, artinya kesalahan pada sample yang lebih homogen harusnya lebih sedikit, jadi karenanya dengan sampel sama 1200-1400 memotret Indonesia penyimpangannya lebih luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Lebih lanjut, Jumhur menilai semua masih dalam proses terkait kekuatan di Jawa Timur. Hal ini karena menurutnya satu tahun terakhir ada branding Prabowo-Cak Imin yang sudah dikenalkan ke Kiai-kiai, namun belakangan terjadi perubahan besar.

Artinya menurut Jumhur itu butuh waktu untuk kembali mensosialisasikan perubahan hal tersebut.

“Sekarang sedang berlangung proses itu, jadi para kiai tokoh NU sedang menjelaskan bahwa petinggi kultur NU ini sekarang dengan Anies bukan dengan Prabowo, kita masih punya cukup waktu untuk memastikan proses converting, peralihan itu akan lebih masif lagi. Jadi itu yang terjadi,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: