Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Y-Publica: Kepuasan Tinggi, Pilpres Berpotensi Dipengaruhi Suara Jokowi

Survei Y-Publica: Kepuasan Tinggi, Pilpres Berpotensi Dipengaruhi Suara Jokowi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Sementara itu kubu Anies Baswedan yang menggaungkan perubahan makin redup, setelah perpecahan di kalangan oposisi. Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan dan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo.

Praktis tinggal PKS sebagai satu-satunya oposisi pendukung Anies, sedangkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendampingnya membawa gerbong PKB yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan, bersama-sama dengan Nasdem.

Baca Juga: Kabar Gembira Menteri Bintang, Presiden Jokowi Tinggal Setujui Turunan UU TPKS

Tingginya tingkat kepuasan publik menjelang pemilu yang bakal menentukan formasi kepemimpinan nasional pasca-Jokowi diperkirakan bakal berpengaruh terhadap preferensi publik dalam memberikan pilihan terhadap pasangan capres-cawapres.

“Kepuasan publik terhadap Jokowi sangat tinggi pada momentum politik menjelang Pemilu 2024 dapat mempengaruhi pilihan dalam ajang Pilpres,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Jumat (1/12).

Menurut Rudi, pasangan capres-cawapres yang tampak paling didukung Jokowi dan bisa menjamin keberlanjutan program berpeluang kuat mendulang dukungan suara yang signifikan. “Cawe-cawe Jokowi akan dibuktikan, apakah pemilih akan mengikuti arah dukungan Jokowi,” tandas Rudi.

Selama dua periode pemerintahan Jokowi meletakkan pondasi yang kuat untuk mewujudkan mimpi besar membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang, atau tepat 100 tahun peringatan kemerdekaan.

“Jokowi menggencarkan pembangunan infrastruktur untuk menghilangkan hambatan logistik, yang berarti pula memeratakan kue pembangunan ke daerah-daerah, hingga puncaknya tekad untuk memindahkan ibukota negara (IKN) ke Kalimantan,” tegas Rudi.

Keberlanjutan menjadi pertaruhan besar bagi Jokowi, sehingga cawe-cawe pun tak terhindarkan. “Capres-cawapres yang kurang kuat komitmennya soal keberlanjutan, atau bahkan menolak terutama soal IKN, cenderung bakal ditinggalkan oleh sebagian besar pemilih,” pungkas Rudi.

Baca Juga: Pede Prabowo-Gibran bin Jokowi Menang, Fahri Hamzah Singgung Muhaimin Iskandar Tak Terlalu Kuat di Jawa Timur

Survei Y-Publica dilakukan pada 15-22 November 2023 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: