Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Tingkatkan Kualitas Industri Kreatif Fashion dan Kriya

Kemenperin Tingkatkan Kualitas Industri Kreatif Fashion dan Kriya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Denpasar -

Pemerintah terus mendorong kualitas Industri Kreatif bidang Fashion dan Kriya, salah satunya dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui program Creative Business Incubator (CBI) - Bali Creative Industry Center (BCIC). Kegiatan tersebut merupakan gagasan dari Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita menjelaskan, program Inkubator Bisnis Kreatif merupakan salah satu upaya Ditjen IKMA, melalui Bali Creative Industry Center (BCIC) dalam membina pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kreatif, khususnya bidang fesyen dan kriya, dalam mengembangkan bisnisnya agar naik kelas.

"Tujuan dilaksanakannya Inkubator Bisnis Kreatif atau CBI-BCIC adalah untuk meningkatkan kapasitas bisnis pengusaha baru yang bergerak di Industri Fesyen dan Kriya sehingga bisa naik kelas.," kata Reni saat Graduation CBI-BCIC 2023 di BCIC Tohpati Denpasar, Bali, Jum'at (8/12/2023). 

Baca Juga: Jaga Perekonomian Kondusif, Kemenperin dan Asosiasi Pengusaha Minta RPP Kesehatan Tidak Memaksakan Pasal Tembakau

Reni menambahkan, kegiatan Inkubator Bisnis Kreatif BCIC dilaksanakan dengan melibatkan Akademisi, Pembina Industri, Praktisi Bisnis Fesyen dan Kriya, Modal Ventura dan Angel Investor. "Kegiatan ini dilaksanakan selama dua tahun yang meliputi tahap pembelajaran Klasikal (Camp) di tahun pertama selama 6 minggu yang diakhiri dengan Business Pitching peserta dihadapan calon investor serta program pendampingan (Coaching) di tahun kedua yang dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan," jelasnya.

Reni menekankan, kesuksesan dalam berbisnis diperlukan kerja keras dan pengorbanan. Para peserta Inkubator 2023, baik yang telah melalui sesi kelas dan pendampingan, patut diapresiasi karena telah mendedikasikan waktu dan energi mereka dalam waktu yang tidak sebentar. "Saya yakin bahwa pengorbanan ini tidak akan sia-sia karena akan menjadi modal kesuksesan usaha para peserta di tahun-tahun mendatang," jelasnya," tambahnya.

Dirinya berharap pembinaan yang telah diberikan melalui Inkubator Bisnis Kreatif ini dapat menggugah peserta agar dapat menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh, menjaga jaringan informasi dan komunikasi antar peserta dan narasumber, serta menjadi penggerak ekonomi di tengah masyarakat dan menjadi contoh bagi pelaku industri fesyen dan kriya.

"Kami juga mengharapkan para peserta untuk mengajak pelaku IKM kreatif fesyen dan kriya lainnya, baik keluarga, sahabat, kolega, maupun tetangga agar dapat turut berpartisipasi dalam program CBI dan program BCIC lainnya demi mewujudkan pemerataan pembinaan IKM kreatif fesyen dan kriya di seluruh Indonesia,"katanya.

Reni menjabarkan, dalam program BCI ini beberapa alumni juga sudah mendapatkan investasi dari investor untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru. Serta terdapat beberapa alumni yang berhasil menembus pasar ekspor dan menjadi pemimpin di bidang tertentu.

"Contohnya produk Robries yang menjadi salah satu pemain utama produk pengolahan limbah plastik menjadi produk home decor, Eboniwatch yang menjadi salah satu pemain utama produsen jam tangan kayu di Indonesia serta plepah yang saat ini menjadi salah satu pemain utama food container ramah lingkungan dari bahan plepah pinang," paparnya.

Sementara itu, Plt Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ni Nyoman Ambareny menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Inkubator Bisnis sesi pendampingan (coaching) telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2023 sampai bulan November 2023 dan diikuti oleh 24 brand. 

"Hasil dari coaching adalah hampir semua peserta mengalami kenaikan omzet rata-rata 120%. Selain itu, jalur pemasaran, kapasitas produksi dan tenaga kerja yang terlibat juga bertambah,"jelasnya.

Dirinya menambahkan, pelaksanaan inkubator bisnis kreatif BCIC 2023 dilaksanakan secara hybrid dengan jumlah peserta 28 orang luring dan 30 orang daring, berasal dari 17 provinsi dan 47 kabupaten kota dengan peserta kategori Fesyen berjumlah 31 peserta dan Kriya 27 peserta. Jumlah peserta laki-laki 15 peserta dan peserta perempuan berjumlah 43 peserta.

Baca Juga: Kemenperin Dukung Percepatan Industri 4.0 dan Target Pengurangan Emisi GRK

Selama 40 hari para peserta BCI-BCIC mendapatkan sesi kelas dan pendampingan. Sesi kelas dilaksanakan secara Hybrid dengan 28 peserta hadir secara fisik di BCIC – Denpasar bali selama 38 hari mulai dari tanggal 1 November - 8 Desember 2023 dan 30 peserta mengikuti secara daring. Materi yang disampaikan meliputi strategi bisnis, strategi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen operasi, manajemen tim, layanan standardisasi dari unit Balai di Kementerian Perindustrian, Prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) Bagi IKM dan diakhiri dengan presentasi rencana bisnis dihadapan investor ataupun stakeholders terkait lain.

"Pada tahun 2024, peserta program inkubator bisnis kreatif sesi kelas akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubator bisnis sesi pendampingan. Namun demikian, kami akan melakukan seleksi terhadap peserta yang memiliki potensi dan komitmen untuk naik kelas,"jelasnya.

Selain program inkubator bisnis kreatif, BCIC juga memiliki program pengembangan Industri Kreatif fesyen dan kriya lainnya bernama Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA). Program ini berupa kompetisi desain yang memiliki konsep keberlanjutan, yang sebentar lagi akan memasuki tahap awarding. Informasi lengkap mengenai program CBI dan IFCA dapat diperoleh melalui website bcic-ikm.net maupun akun media sosial Instagram @bcicofficial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: