Kreativitas Muda Indonesia, Sandiaga Apresiasi Malam Penghargaan Fesbul 2023
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Festival Film Bulanan (Fesbul) telah sukses menggelar acara dari Malam Anugerah 2023. Acara ini menjadi sebuah bentuk penghargaan terhadap penggiat sineas di Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, bangga dengan gelora ekosistem film tanah air. Ia menurutkan telah banyak inovasi yang dihadirkan oleh penggiat ekonomi kreatif.
Baca Juga: Sandiaga Harap Semangat Kepahlawanan WR Supratman Harus Jadi Inspirasi Berkarya Generasi Muda
“Kita (Kemenparekraf) apresiasi Festival Film Bulanan yang selama 2023, telah mengkurasi lebih dari total 1500 film, mulai dari 2022 lalu. Mulai tahun ke-2 ini Fesbul memberikan inovasi baru dengan Malam Anugerah di mana seluruh nominator diundang untuk beberapa kategori,” kata Sandiaga Uno, dilansir pada Senin (11/12).
Sandiaga menambahkan di tahun lalu Fesbul tidak ada malam penganugerahan dan masih sangat terbatas. Sementara tahun ini, jangkauan Fesbul sudah bisa lebih luas dan sukses menggelar selebrasi.
“Kualitas film kita semakin meningkat dan saya selalu menyebut bahwa Festival Film Bulanan ini adalah upaya mendemokratisasi agar industri perfilman yang selama ini belum bisa menjangkau seluruh nusantara, sekarang kita membukakan pintu, seperti yang kita lihat tadi, lokusnya ada di wilayah Sumatra, DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan wilayah Indonesia Timur lainnya,” imbuhnya.
Menparekraf juga memberikan ucapan selamat kepada para peraih anugerah dari 5 kategori seperti:
- Film Romansa di Balik Pagar Akal produksi Hura Haru Film asal Bandung, Jawa Barat, sebagai peraih anugerah Kategori Film Ide Cerita Terbaik;
- Film Pepadu produksi Ruang Tengah Creative asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai peraih anugerah Kategori Film Visual Terbaik;
- Film Facticity produksi Javania Films dan Rupa Rupa Films asal Bantul, Yogyakarta, sebagai peraih anugerah Kategori Film Audio Terbaik;
- Film Sailum: Song of The Rustling Leaves produksi Project Multatuli & Atmakanta Studio asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, sebagai peraih anugerah Kategori Film Dokumenter Terbaik; dan
- Film Basri & Salma in A Never Ending Comedy produksi Hore Pictures asal Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai peraih anugerah Kategori Film Fiksi Terbaik;
Baca Juga: Sandiaga Uno Promosikan Desa Wisata dan Pariwisata Berkelanjutan di Jepang
Sebagai apresiasi, 5 peraih Anugerah Fesbul 2023 tersebut akan mendapat fasilitasi untuk berpartisipasi pada gelaran Clermont Ferrand Film Market 2024 di Prancis.
Ada pula Apresiasi Khusus Film Favorit Penonton, yaitu film Titip Sendal produksi Historia Kreator asal Pontianak, Kalimantan Barat, diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada filmmaker yang karyanya mendapat banyak respon positif dari masyarakat selama mengikuti agenda pemutaran film Fesbul.
Baca Juga: Lebih Cepat dan Akurat, Sandiaga Yakin Isu Pariwisata Akan Dilibas Sistem Surebro!
“Festival Film adalah sebuah perayaan bagi pelaku dan produk subsektor ekonomi kreatif memiliki keterkaitan dan potensi besar dalam pertumbuhan ekosistem film, untuk mempromosikan keanekaragaman bangsa, serta pembangunan komunitas dalam semesta film," ujar Sandiaga.
Ia berharap industri perfilman bisa sebagai bagian dari pembangunan bangsa. Selain itu, dirinya percaya bahwa Fesbul akan menjadikan ekosistem industri perfilman lebih baik.
Baca Juga: Lengkapi Sektor Pariwisata, Sandiaga Uno Hadirkan Solusi Pengembangan Usaha untuk Desa Wisata
“Kami (Kemenparekraf) sangat percaya, Festival Film Bulanan menjadi ajang yang akan membantu untuk menciptakan ekosistem industri perfilman yang lebih baik lagi, karena dari mereka ini akan naik kelas dan pemenang-pemenang Piala Citra dan dunia seperti Oscar, bisa lahir dari Fesbul ini," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement