Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Co Captain Timnas AMIN: Dorong Keberanian Publik untuk Bebas Memilih tanpa Tekanan dan Ancaman

Co Captain Timnas AMIN: Dorong Keberanian Publik untuk Bebas Memilih tanpa Tekanan dan Ancaman Kredit Foto: PKS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Co Captain Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sekaligus Ketua DPP PKS Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Almuzzammil Yusuf menanggapi hasil survey yang dirilis beberapa lembaga beberapa hari terakhir.

Menurut Muzzammil, survey pilihan politik belum tentu merekam fakta yang sesungguhnya ketika dilakukan di tengah rasa kekhawatiran publik untuk bicara bebas tentang pilihannya yang ditandai indeks demokrasi yang turun.

"Ditambah lagi  beberapa lembaga survey masih merekam 40 persen atau lebih yang masih bisa berubah pilihannya. Yang dibutuhkan hari-hari ini bukanlah merekam survey, tapi mendorong dan mengorganisir  keberanian publik untuk merasa bebas menyatakan pilihannya tanpa merasa akan ditekan atau diancam oleh oknum bandit pemilu  saat masyarakat  hadir ke TPS pada 14 Februari 2024 dan pada putaran kedua Pilpres pada 26 Juni 2024," tandas Muzzammil.

Maka, imbuhnya, yang dibutuhkan oleh kita semua adalah kolaborasi seluruh komponen bangsa untuk merealisasikan amanat konstitusi pasal 22 E Undang-undang Pemilu  yang dilakukan dengan Luber dan Jurdil.

"Kolaborasi antara KPU Bawaslu dan DKPP di satu pihak, kemudian di lain pihak  juga dukungan kuat suara Parlemen, plus  gerakan ekstra Parlemen dan yang terpenting adalah keberanian 204 juta pemilih untuk menyatakan kemerdekaan,  kebebasan dan kegembiraannya untuk memilih," katanya.

Dan selanjutnya, kata Muzzammil, Dewan Pers melalui media massa harus secara aktif memperkuat gerakan ini.

"Garda ekstra parlemen yang terdepan untuk isu  Pemilu Luber Jurdil yang akan paling didengar 204 juta pemilih menurut saya adalah mahasiswa seluruh kampus di Indonesia," jelasnya.

"Gerakan ini juga harus masuk pada aspek pengawasan kecurangan dengan menggunakan gerakan media sosial (medsos). Termasuk medsos publik terkait penghitungan final hasil rekap di 820 ribu TPS lebih," jelas Muzzammil.

Sehingga, lanjutnya, berbagai sengketa akhir Pemilu bisa merujuk bukan saja ke data KPU  tapi juga rekaman asli publik di TPS tersebut. 

Data publik ini juga untuk mengantisipasi jika ada hacker terhadap data KPU. Sehingga Pemilu bisa diselamatkan.

"Karena Pemilu adalah pesta rakyat maka rakyat harus terlibat penuh untuk mengamankan suara mereka," tegas Muzzammil.

Muzzammil menambahkan ada dua strategi yang harus simultan dilakukan oleh siapa saja kalo ingin memenangkan pemilu secara terhormat.

"Pertama, strategi meraih dukungan semua kalangan dari 204 juta pemilih dan sekaligus yang kedua adalah strategi melawan segala bentuk kecurangan dari berbagai oknum bandit Pemilu. Kedua hal itu adalah bagian dari amanat pasal 22E UUD 45 luber jurdil," kata Muzzammil.

"Karena luber Jurdil itu bukan hadiah dari langit. Tapi sesuatu yang harus kita perjuangkan bersama. Timnas AMIN dengan semua partai pendukung dan seluruh  simpul-simpul relawan bekerja keras  mewujudkan dua strategi besar tersebut," tutup Muzzammil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: