Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah 4 Kali Maju di Pilpres, Menutupi Sifat Emosional Prabowo dengan Gemoy Disebut Nggak Ada Gunanya

Sudah 4 Kali Maju di Pilpres, Menutupi Sifat Emosional Prabowo dengan Gemoy Disebut Nggak Ada Gunanya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap memimpin pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN (ADMM) ke-17 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (15/11/2023). ADMM ke-17 diantaranya membahas sejumlah isu pertahanan dan keamanan seperti dinamika geopolitik dan geostrategi globlal serta kerja sama pertahanan dalam kerangka ASEAN. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung menilai manipulasi atau rebranding sosok Prabowo Subianto dengan kampanye Gemoy membuat Prabowo kehilangan keautentikannya.

Hal ini Rocky sampaikan untuk menyoroti momen emosional Prabowo dalam beberapa kesempatan saat debat pertama capres dan juga pasca debat mengeluarkan pernyataan emosional, salah satu yang terbaru terkait “Ndasmu Etik...”.

Bukannya tanpa alasan, Rocky menyinggung sudah 4 kalinya Prabowo maju di kontestasi nasional (2009, 2014, 2019, 2024) yang mana selama itu pula Prabowo dikenal publik sebagai orang yang kerap memainkan emosi berupa ketegasan dsj.

“Prabowo sudah 4 kali maju pemilu apa direkayasa penampilan kepribadiannya kan nggak ada gunanya, itu buat Prabowo makin lama makin gugup,” ungkap Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official FNN, dikutip Minggu (17/12/23).

Rocky menilai tak perlu ditutupi sifat emosional Prabowo karena menurutnya rekam jejak sudah menunjukkan sifat tersebut ada pada Prabowo.

Baca Juga: Sifat Emosional Prabowo Subianto Tak Bisa Ditutupi: 'Gemoy Itu Buat Baliho'

Makin lama dikemas dengan branding gemoy dsj, Rocky menilai Prabowo justru kehilangan keontentikan dirinya yang dulu dikenal tegas.

Makin lama dikemas dengan branding gemoy dsj, Rocky menilai Prabowo justru kehilangan keontentikan dirinya yang dulu dikenal tegas.

“Gemoy itu buatan di baliho, dasarnya Prabowo yang ekspresif dan sugestif yang harusnya dieksploitasi, jadi gak perlu lagi Prabowo didampingi oleh tim yang berupaya buat dia tidak emosional, nggak ada gunanya, semua jejak Digital Prabowo ya emosional,” jelasnya.

“Sebetulnya biarkan saja Prabowo yang dikenal publik, jangan dimanipulasi. Justru manipulasi buat Prabowo kehilangan keontetikan dirinya, kita ingin lihat Prabowo yang semestinya. Semakin direkayasa semakin Anda akan diintip lawan politik Anda,” ungkapnya.

Prabowo: Endasmu Etik...

Untuk diketahui, dalam salah satu video viral, Prabowo terlihat berdiri di podium berlogo Partai Gerindra dan mengulangi pertanyaan yang dilontarkan Anies Baswedan pada debat capres pertama.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? etik, etik, etik," kata Prabowo.

"Ndasmu etik (etik kepalamu)," tambahnya yang disambut teriakan dan tepuk tangan kader Gerindra.

Baca Juga: Gagasan Penegakkan Hukum Anies Baswedan di Debat Pertama Nggak Main-main, Begini Penjelasan Peneliti, Simak!

Pihak Gerindra sendiri mengklaim apa yang disampaikan Prabowo hanyalah candaan semata dan seharusnya video itu tidak tersebar karena acara internal partai.

"Ya kami biasa kalau internal itu bercanda itu biasa. (ejekan?) Enggak ada. Kita itu biasa bercanda-canda, terbuka, tuh enggak ada jaim-jaim (jaga image) kalau di internal," ucap Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebagaimana dikutip dari laman kompas.com, Minggu (17/12/23).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: