Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Suplai 90 GWh Untuk CCEP Indonesia dengan Renewable Energy Certificate

PLN Suplai 90 GWh Untuk CCEP Indonesia dengan Renewable Energy Certificate Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) sepakati kerja sama Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 90 Gigawatt hour (GWh) dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli melalui layanan Green Energy As Services REC sebanyak 90.211 unit hingga tahun 2025.

Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves M Siradj Parwito mengatakan, komunitas global terus meningkatkan upaya pengurangan emisi karbon sebagai langkah mitigasi perubahan iklim. 

Tidak mau ketinggalan, pemerintah Indonesia juga melakukan upaya serupa dengan terus mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.

Oleh sebab itu, pemerintah sangat mengapresiasi kerja sama antara Coca-Cola dan PLN sebagai suatu langkah konkret reduksi emisi karbon secara masif di tanah air.

Baca Juga: PLN Gandeng Utomodeck Group untuk Dorong Pengembangan PLTS dan SPKLU

"Saya mengucapkan selamat atas penandatanganan REC oleh Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Ini merupakan satu tindakan nyata dalam upaya bersama untuk mengurangi emisi," ujar Siradj dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (21/12/2023). 

Sementara itu, Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti menjelaskan, kolaborasi PLN dengan Coca-Cola menjadi bukti keseriusan kedua belah pihak mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. 

Untuk penyalurannya, PLN akan melakukannya dalam tiga tahap selama tiga tahun. Dengan rincian, 14.079 unit REC di tahun 2023, 29.566 unit REC di tahun 2024, dan 46.566 unit REC di tahun 2025. Sehingga, total penyalurannya sebanyak 90.211 unit REC.

Edi menambahkan, REC PLN merupakan inovasi produk dari PLN untuk memfasilitasi pelanggan yang membutuhkan klaim penggunaan energi terbarukan. 

Selain itu, penggunaan REC menguntungkan bagi pelaku bisnis dan industri karena tidak perlu lagi berinvestasi besar untuk mendapat energi hijau.

”REC menjadi produk hijau PLN yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional,” ujar Edi.

Baca Juga: Dari Akselerasi EBT Hingga Pensiun Dini PLTU, PLN Berhasil Jaring 14 Kerja Sama Global dalam COP28

Edi mengungkapkan, sejak diterbitkan pada tahun 2020, layanan REC PLN semakin diminati para pelaku industri yang aware akan ancaman perubahan iklim. 

Tercatat, sampai November 2023, permintaan REC PLN tumbuh lebih dari 10 kali lipat dibanding 2021 dengan lebih dari 300 Corporate Buyer.

"PLN terus membuka kesempatan bagi pihak mana pun yang ingin memperoleh suplai energi terbarukan dengan menggunakan layanan Green Energy as a Service dari PLN,” ucapnya. 

Disisi lain, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina mengatakan, CCEP Indonesia berkomitmen menjadi katalisator suksesnya transisi energi di Indonesia. 

Lucia melihat, upaya ini adalah bagian dari gerakan yang bertujuan untuk menyelamatkan bumi dan juga untuk mensejahterakan masyarakat.

“Ini merupakan salah satu momentum untuk Coca Cola Europasific Partners (CCEP) Indonesia membuktikan komitmen kami, bahwa kami tidak hanya membuat komitmen diatas kertas tetapi betul-betul mewujudkannya,” ungkapnya. 

Lucia menyebut, upaya pengurangan emisi membutuhkan komitmen bersama, karena tantangannya tidak mudah. Dalam hal ini REC PLN, akan membantu CCEP Indonesia mengurangi ketergantungan equipment berbasis energi fosil di pabrik dan kantor. 

"Kami juga berupaya mendorong rekan-rekan kami, termasuk supplier-supplier yang ada di sini untuk bisa melakukan upaya renewable energy. Sehingga, mereka pun juga bisa melakukan hal yang sama, menyelamatkan bumi ini dari kenaikan emisi karbon yang luar biasa tidak terkendali saat ini," tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: