Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPI Pastikan Kesiapan Hadapi Nataru

KPI Pastikan Kesiapan Hadapi Nataru Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menyampaikan kesiapan KPI terutama Kilang Cilacap dalam menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

“Kilang Cilacap merupakan kilang terbesar di Indonesia. Selain peningkatan aspek safety dari sistem dan peralatan KPI juga melakukan pengerahan personel Satgaspam menghadapi Nataru,” ujar Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (22/12/2023). 

Taufik mengatakan, KPI berkomitmen kuat menjaga ketahanan energi selama periode Nataru terlebih mengingat adanya lonjakan permintaan LPG dan BBM di akhir tahun. 

Baca Juga: PGN Siagakan 23 Titik Posko Nataru Demi Pastikan Layanan Berjalan Lancar

"Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas dengan normal. Saat ini, kapasitas produksi KPI mencapai 1 juta barrel per hari. Secara durasi, diproyeksikan ketahanan stok minyak mentah secara keseluruhan mencapai 23,5 hari. Artinya, sepanjang periode Nataru 2023, lonjakan kebutuhan BBM dan LPG dapat terakomodasi,” ujarnya. 

Dengan upaya-upaya yang dilakukan, seluruh produksi kilang baik gasoline, gasoil dan avtur semuanya di atas target antara 1–2 persen. Contohnya, realisasi lifting Gasoline berada di kisaran angka tak kurang dari 7.900 barrel, Gasoil di angka 11.500 barrel, dan avtur di angka 2.100 barrel.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Jamin Kesiapan Fasilitas dan Layanan Energi Saat Nataru

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, kesiapan distribusi BBM dan LPG yang diprediksi akan meningkat konsumsinya selama periode Nataru. 

 "Diprediksi ada kenaikan Pertalite 6,6%, Pertamax 8,4% dan Pertamax Turbo 20,6%," ujar Riva.

Hal ini mengacu pada perkiraan arus mobilisasi masyarakat selamat Nataru yang masuk Jateng sebesar 14,8 juta orang atau setara 1,33 jt kendaraan. 

"Kenaikan 11% dari 2022. Pergerakan itu meliputi 11,5 jt orang melalui darat, 1,7 juta orang via jalur udara dan 1,4 juta jalur laut atau kapal," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: