Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Wacana Legalnya Ganja Medis, Begini Kata Anies!

Soal Wacana Legalnya Ganja Medis, Begini Kata Anies! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan meminta para penggugat menghormati keputusan pengadilan ketika hakim menolak gugatan. Adapun hal itu dia ungkap menyusul pertanyaan publik terkait keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak gugatan tiga ibu soal kebutuhan ganja sebagai tanaman medis.

“Karena kita di negeri ini tidak boleh mengambil keputusan yang berbeda dengan keputusan pengadilan,” ujar Anies dalam acara Desak Anies dengan Total Politik di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Kurangnya Suara Oposisi, IKN hingga Omnibus Law Jadi Sorotan Anies

Pada sat menjabat sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022, Anies mengaku menghormati keputusan dan tidak memilih untuk naik banding sebagaimana kasus di Bukit Duri. Menurutnya, sikap yang diambilnya perlu agar keputusan pengadilan bisa dijalankan.

Anies sendiri membagi dua kategori dalam penggunaan ganja di Indonesia. Pertama digunakan sebagai media hiburan, di sisi lain digunakan sebagai bahan baku obat. 

Meski begitu, Anies menilai bahwa banyak pihak yang salah paham ketika membicarakan penggunaan ganja. Pasalnya, ganja selalu diasosiasikan untuk hiburan. Padahal, kata dia, ganja bisa digunakan sebagai bahan baku obat. 

“Seperti juga pakai narkotik untuk pengobatan,” ujar Anies.

Dalam penggunaan ganja sebagai bahan baku obat, Anies mengaku akan berpatokan pada tiga kategori, yakni kesetaraan, prinsip public interest, dan data informasi obyektivitas. 

Dengan begitu, penggunaan ganja tidak selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat hiburan. Dalam hal penggunaan ganja, Anies sendiri mengaku merujuk kepada keputusan para ahli di bidang pengobatan. 

Baca Juga: Dukung Industri Hijau, Anies Baswedan Siap Hadirkan Insentif Menarik

“Apabila ahli pengobatan mengatakan tidak ada obat yang lain untuk menyelamatkan maka satu-satunya unsur darurat. Karena tidak ada obat lain yang bisa dipakai untuk menyembuhkan. Jadi saya akan merujuk kepada science (ilmu pengetahuan),” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: