Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiket Libur Natal dan Tahun Baru Stasiun Bandung Terjual 74 Persen

Tiket Libur Natal dan Tahun Baru Stasiun Bandung Terjual 74 Persen Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Hingga 2 Januari 2024, tiket angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/24 di Daop 2 sudah terjual sebanyak 187.673 (74%) dari 252.552 tiket yang disediakan selama periode 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.

Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, mengatakan ketersediaan tiket Natal dan Tahun Baru masih 49.149 tempat duduk sehingga Daop 2 Bandung mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan tiket untuk segera merencanakan perjalanan mereka dengan baik. Masyarakat dapat mengecek ketersediaan tiket secara berkala dengan mudah menggunakan aplikasi Access by KAI.

Jika tiket yang diinginkan sudah habis, pelanggan dapat memilih tanggal alternatif atau memanfaatkan fitur Connecting Train di aplikasi Access by KAI, yang membantu memberikan opsi perjalanan dengan mengombinasikan jadwal kereta yang bersifat persambungan.

"KAI selalu berkomitmen menyediakan sarana transportasi yang aman dan nyaman bagi pelanggan yang ingin melakukan perjalanan, khususnya di masa Natal dan Tahun Baru ini," kata Ayep kepada wartawan di Bandung, Selasa (2/1/2024).

Baca Juga: Meski Tiket Baru Terjual 20 Persen, KAI Daop 2 Bandung Tambah 4 KA Tambahan Nataru 2023/2024

Sementara itu, meningkatnya volume angkutan kereta api berdampak juga pada peningkatan jumlah barang yang tertinggal yang telah diamankan oleh petugas di wilayah Daop 2 Bandung. Tercatat, sebanyak 820 barang tertinggal dengan estimasi nilai barang sebesar Rp947.355.000 berhasil diamankan petugas dan telah dimasukkan dalam database sistem Lost and Found selama periode Januari – Desember 2023.

"Dari jumlah tersebut, seluruh barang yang tertinggal sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang merupakan jenis barang berharga seperti laptop, perhiasan, telepon seluler, tas, dompet hingga paspor WNA," jelasnya.

Ayep menegaskan barang bawaan pelanggan merupakan tanggung jawab masing-masing, namun demikian, untuk memberikan layanan maksimal, petugas KAI akan selalu berupaya membantu mengamankan barang yang tertinggal di atas kereta api atau stasiun.

Bagi pelanggan yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas, antara lain, kondektur yang sedang berdinas di atas kereta api, atau petugas pengamanan yang ada di stasiun, atau melalui Contact Center KAI 121.

Baca Juga: Baznas-Pemkot Bandung Kolaborasi Hadirkan Bantuan untuk Palestina hingga Rp1,7 M

Dalam hal penemuan barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, KAI akan langsung memberikan pengumuman atas penemuan barang tersebut melalui pengeras suara.

"Jika tidak ada pihak yang mengambil, maka barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan akan dimasukkan dalam pendataan sistem Lost and Found yang dimiliki oleh KAI," ungkapnya.

Ayep juga mengimbau kepada pelanggan kereta api untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaan ketika melakukan perjalanan, baik di lingkungan stasiun maupun selama dalam perjalanan KA. Sebagai antisipasi, pelanggan sebaiknya tidak membawa barang bawaan yang berlebih.

"Jika memang perlu membawa barang dalam jumlah banyak, pelanggan juga dapat memanfaatkan jasa cargo atau pengiriman paket," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: