- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pecah Telur, Asri Karya Lestari Jadi Emiten Pertama yang Listing di BEI
PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) menjadi emiten pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024. Perusahaan yang bergerak dalam bidang General Contractor berfokus pada bidang pekerjaan pondasi, erection, bekisting dan pekerjaan jalan ini jadi perusahaan ke-1 di tahun 2024 dengan kode saham “ASLI”.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1,25 miliar lembar saham setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp100 dan dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp125 miliar. Dalam aksi ini, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
“Langkah Perseroan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder kedepannya,” kata Sudjatmiko, Direktur Utama PT Asri Karya Lestari Tbk, Sudjatmiko, di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Baca Juga: Diserbu Investor, Saham PT Asri Karya Lestari Oversubscribed hingga 70,89x
Menurut Sudjatmiko, anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2024 meningkat 7,4% dari tahun 2023 yang difokuskan untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi salah satunya dalam Pembangunan IKN. Selanjutnya, belanja negara dalam APBN 2024 dialokasikan juga untuk belanja prioritas, yaitu anggaran infrastruktur sebesar Rp423,4 triliun untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Angka tersebut naik 5,9% dari anggaran infrastruktur 2023 yang dialokasikan sebesar Rp399,6 triliun.
Oleh karena itu, perseroan mempersiapkan ekpansi usaha agar mampu menyerap dan berpatisipasi dalam pembangunan negeri. Sehingga Perseroan dapat memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat dan negara.
Sudjatmiko menjelaskan bila rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 66,35% akan digunakan Perseroan untuk melakukan setoran modal pada anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Bumi Prima Konstruksi sebesar 56.25% (untuk pembelian alat berat berupa Rotary Drilling Rig, Mobile Crane, Crawler Crane, Foco Crane Trailler dan Dolly Trailler Truck)dan PT Manyar Perkasa Mandiri sebesar 43.75% (untuk pembelian mesin produksi batching plant).
“Sisanya, sekitar 33,65% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement