Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Kegiatan Usaha Tetap Kuat pada Triwulan IV 2023, Ini Penopangnya!

Kinerja Kegiatan Usaha Tetap Kuat pada Triwulan IV 2023, Ini Penopangnya! Calon pembeli berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (20/11/2023). Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan proyeksi pertumbuhan usaha ritel nasional hingga akhir 2023 bisa mencapai 4,2 persen. | Kredit Foto: Antara/Henry Purba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan IV 2023. Berdasarkan survei tersebut, kegiatan usaha mengindikasikan kinerja yang kuat, tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,17%.

"Kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat ini ditopang oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, dilansir Jumat (19/1). 

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap 5 Kebijakan Prioritas untuk Pastikan Ketahanan Ekonomi Nasional

Lapangan usaha yang dimaksud antara lain LU Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Motor, LU Transportasi dan Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU Informasi dan Komunikasi seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru.

Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2023 tetap kuat sebesar 73,91%. Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi kuat disertai kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspeknya, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, serta akses pembiayaan yang lebih mudah.

"Pada triwulan I 2024, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha meningkat dengan SBT sebesar 15,38%," kata Erwin. 

Baca Juga: Gaet Accion dan Mastercard, Amartha Perluas Pembiayaan Digital ke Pelaku Usaha

Kegiatan usaha pada seluruh LU diprakirakan tumbuh positif, terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan serta LU Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut merupakan langkah pelaku usaha untuk memenuhi permintaan domestik, khususnya menjelang periode Ramadan tahun 2024.

"Selain itu, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga dinilai akan meningkat sejalan dengan musim panen komoditas tanaman pangan di sejumlah wilayah. Di antaranya, sebagian besar Jawa, sebagian Sumatera, dan Sulawesi," pungkas Erwin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: