Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Ungkap 5 Kebijakan Prioritas untuk Pastikan Ketahanan Ekonomi Nasional

Menko Airlangga Ungkap 5 Kebijakan Prioritas untuk Pastikan Ketahanan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perekonomian Indonesia berhasil bangkit dari berbagai krisis termasuk pandemi Covid-19. Indonesia juga berhasil mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan menjalankan transisi dari pandemi ke pasca-pandemi. Di tengah tantangan global saat ini, kinerja ekonomi Indonesia pun kembali menunjukkan ketangguhannya. 

Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan, "Peluang dan tantangan telah dimanfaatkan secara optimal. Momentum peningkatan harga komoditas dunia kita manfaatkan secara baik, sehingga neraca perdagangan surplus 44 bulan berturut-turut. Surplus neraca perdagangan di 2023 sebesar USD36,93 miliar dan untuk pertama kalinya kita juga mencapai surplus tahunan dengan China."

Baca Juga: Ekspor Indonesia Moncer Berkat Hilirisasi, Menko Airlangga: Kita Positif dengan China

Menko Airlangga melanjutkan bahwa capaian surplus tersebut menciptakan ruang kapasitas fiskal serta memberikan stimulus bagi masyarakat dan dunia usaha. Apalagi, pemerintah juga akan terus memitigasi berbagai dampak tantangan global yang masih terus bergulir. Dalam jangka pendek, pemerintah akan berupaya menjaga daya beli masyarakat, investasi, dan stabilitas makro ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi juga akan terus dijaga agar tetap berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan dalam rangka memastikan ketahanan ekonomi jangka menengah-panjang melalui beberapa kebijakan prioritas yang telah dan akan terus didorong.

Pertama, peningkatan ekonomi berkelanjutan melalui transisi energi dan perbaikan carbon storage dengan didukung strategi pembiayaan berkelanjutan ramah lingkungan. Kedua, peningkatan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi. Ketiga, peningkatan produktivitas melalui inovasi digital dan penyiapan sumber daya manusia.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi 400,9 Miliar Dolar AS, Dibelanjakan untuk Apa Saja?

Keempat, melanjutkan reformasi struktural dan transformasi ekonomi melalui penguatan infrastruktur, kelembagaan, dan kemudahan perizinan berusaha, serta hilirisasi industri, untuk produk strategis seperti semikonduktor. Kelima, peningkatan peran intermediasi sektor keuangan terutama untuk mendorong UMKM.

“Kita juga harus terus mengupayakan Indonesia di dalam forum-forum internasional yang akan menerapkan standar tinggi seperti masuknya Indonesia di dalam OECD. Dimana OECD akan membuka akses pasar dan menjamin bahwa investasi yang dilakukan berbasis juga keamanan para investornya,” tutur Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia akan memastikan penyelenggaraan pemilihan umum berjalan secara aman, jujur, dan adil. Dengan adanya pemerintahan yang baru, pemerintah akan tetap berkomitmen melanjutkan reformasi struktural untuk menghadirkan iklim berusaha yang sehat demi penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: BEI Raih Peringkat Tertinggi di Bursa ASEAN, Menko Airlangga: Investor Muda Mendominasi

“Semangat dan optimisme yang sudah kita miliki hari ini tentu perlu didukung oleh semua pihak termasuk para stakeholder dan para wealth customer dari Standard Chartered Bank yang diharapkan akan menjadi pemain ekonomi dan menjadi kunci untuk pencapaian tujuan Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera di tahun 2045,” pungkas Menko Airlangga. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: