Survei EPI Center: Elektabilitas Tinggi, Gelombang Dukungan Mengalir ke Prabowo-Gibran
Faktor kedua adalah pergeseran pemilih Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, mengikuti arah dukungan Jokowi.
“Terjadi gelombang perpindahan dukungan, pemilih yang awalnya masih mendukung Ganjar kini beralih sepenuhnya mendukung Prabowo,” terang Mursalin.
Praktis pemilih Ganjar sekarang lebih didominasi pemilih PDIP, terlihat dari elektabilitas Ganjar-Mahfud dan PDIP hanya berselisih sedikit.
“Bahkan ada potensi pembangkangan pemilih PDIP, terbukti dari mundurnya pentolan seperti Maruarar Sirait,” jelas Mursalin.
“Faktor ketiga yaitu korelasi antara tingkat kepuasan publik dengan elektabilitas capres-cawapres yang didukung Jokowi,” Mursalin menambahkan.
Publik yang merasa puas cenderung mendukung Prabowo-Gibran, sisanya diperebutkan oleh Ganjar-Mahfud. Sebaliknya, publik yang merasa tidak puas lebih cenderung memilih Anies-Cak Imin yang menggaungkan jargon perubahan.
“Wacana keberlanjutan versus perubahan menjadi salah satu faktor yang menentukan keputusan publik memilih capres-cawapres,” ujar Mursalin.
Dengan sisa waktu menuju pencoblosan kurang dari sebulan lagi, kecil kemungkinan bakal terjadi perubahan signifikan pada peta kontestasi Pilpres.
“Pemilu diperkirakan bakal finish pada 14 Februari 2024, dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Gibran,” pungkas Mursalin.
Survei Economics & Political Insight (EPI) Center dilakukan pada 9-15 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili 38 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement