Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Tak Netral di Pilpres, Gerindra: Secara Etik Tidak Salah

Jokowi Tak Netral di Pilpres, Gerindra: Secara Etik Tidak Salah Kredit Foto: BPMI Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kader Gerindra Habiburokhman menyebut tidak ada yang salah ketika Presiden Jokowi berkampanye dan berpihak pada capres tertentu di Pemilu 2024.

"Belakangan beredar narasi seolah Pak Jokowi melakukan perbuatan tercela karena terkesan mendukung Pak Prabowo dalam Pemilu kali ini. Narasi tersebut adalah narasi sesat karena secara prinsip dan etik tidak ada yang salah," kata Habib dalam keterangannya.

Ia menambahkan tidak ada  satu ketentuan hukum pun yang dilanggar kalau Jokowi mendukung salah satu calon dalam Pilpres.

"Pasal 23 ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999 mengatur bahwa setiap orang berhak untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya," tambahnya.

Ia membantah tudingan bahwa jika Presiden berpihak maka ia bisa menggunakan kekuasan untuk menguntungkan pihak yang didukung.

"Logika tersebut runtuh sejak awal karena  Pasal 7 konstitusi kitab bahkan mengatur seorang Presiden bisa maju kedua kalinya dan tetap menjabat sebagai Presiden incumbent," tambahnya.

Poinnya adalah Presiden boleh mendukung salah satu calon atau bahkan boleh maju kedua kalinya saat berstatus Presiden yang penting jangan menggunakan kekuasaan untuk menguntungkan dirinya. 

"Praktek yang sama juga dilakukan di Amerika Serikat, seorang Presiden incumbent boleh mendukung dan bahkan berkampanye untuk salah satu calon Presiden periode berikutnya. Tahun 2008 Presiden George W Bush mendukung John McCain melawan Obama, tahun 2016 giliran Obama mendukung Hillary Clinton yang bertarung melawan Donald Trump," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: