Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadiri Haul ke-52, Wapres Sebut K.H. Ma'shoem Ahmad Ulama Karismatik dan Paripurna

Hadiri Haul ke-52, Wapres Sebut K.H. Ma'shoem Ahmad Ulama Karismatik dan Paripurna Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Rembang -

Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin menghadiri  Haul ke-52 K.H. Ma'shoem Ahmad di Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Lasem, Desa Jalan, Mahbong, Karangturi, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (27/01/2024).

Dalam sambutannya, Wapres mengungkapkan kekagumannya terhadap Kyai Ma'shoem, hingga menyebutnya sebagai ulama karismatik, sangat komplit, dan paripurna, yang layak menjadi teladan bagi umat Islam di Indonesia. 

“Saya menyebutnya, beliau ulama yang karismatik, komplit dan paripurna, yang patut menjadi contoh bagi kita,” ujar Wapres. Baca Juga: Jokowi Pilih Memihak, Wapres Tegaskan Tetap Bersikap Netral

Lasem, ungkap Wapres, menjadi saksi peran penting Ponpes Kauman dalam mencetak ulama-ulama berpengaruh. Bahkan Ponpes ini melahirkan Menteri Agama di Indonesia sebanyak tiga orang, yakni Mukti Ali menjabat September 1971 hingga Maret 1978, Saifuddin Zuhri menjabat dari 1962 hingga 1967, serta Muhammad Ilyas yang menjadi Menteri Agama pada Agustus 1955 hingga Juli 1959.

“Jadi, beliau sebagai ulama telah melakukan apa yang disebut menyiapkan orang-orang yang paham agama,” ungkapnya. 

Selain itu, Wapres menjelaskan urgensi peran ulama dalam menyiapkan generasi yang memahami agama.

“Para ulama-ulama sepuh dari generasi ke generasi itu kan hilang, wafat, jika tidak ada penggantinya, itu akan menjadi fatrah (keterputusan), kekosongan,” sebutnya.

Dalam konteks regenerasi, Wapres menyoroti keberhasilan Kyai Ma'shoem dalam mencetak penggantinya yang tersebar di berbagai tempat. 

"Ini suatu hal yang patut kita hormati dan teladani," tambahnya.

Wapres juga mengulas peran Kyai Ma'shoem sebagai pimpinan pesantren yang terus mencetak ulama, sebagai muslihul ummah yang aktif berdakwah dan menjalankan islah (perbaikan).

 Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa Kyai Ma’shoem telah menerapkan  konsep Islam moderat. Meskipun penuh tantangan ia tetap menjalankan dengan istikamah, berdiri di tengah tanpa bergeser ke kanan dan kiri.

"Rasulullah mengatakan, 'membuat saya beruban karena surat Hud.' Ini yang membuat pusing. Maka dari itu, istikamah lah kamu di dalam yang tengah tadi dengan orang-orang yang bertaubat bersama engkau dengan tidak secara berlebihan, jangan melebihi batas, dan jangan kekurangan juga," jelas Wapres mengutip Sabda Rasulullah.

Terkait hal ini, Wapres menekankan bahwa konsistensi istikamah itu sangat sulit untuk dilakukan, khususnya dengan merujuk pada istikamah para ulama terdahulu.

“Ini menjaga konsistensi istikamah, tetapi beliau para ulama terdahulu itu mereka istikamah, ini yang paling sulit untuk kita contoh,” tutur Wapres 

Mengutip perbandingan antara orang alim dan orang ahli beribadah, Wapres menggambarkan kelebihan Kyai Ma'shoem sebagai orang alim seperti bulan purnama dengan sinar yang luas. 

"Walaupun sebenarnya orang alim itu tidak punya sinar, namun sinarnya didapat dari Rasulullah SAW, mereka ikut tersinari," pungkasnya.

Sejalan dengan Wapres, Pj. Gubernur Jateng Nana Sudjana juga menyebutkan bahwa Kyai Ma’shoem adalah sosok ulama yang karismatik. 

“Beliau adalah seorang tokoh ulama karismatik, seorang pejuang dari Lasem, Rembang. Beliau merupakan ulama yang telah banyak jasanya bagi umat Islam dan tentunya bangsa Indonesia. K.H. Ma'shoem juga telah melahirkan para ulama dan kiai yang mumpuni. Beliau juga sejak muda dikenal sebagai seorang nasionalis yang anti penjajahan,” urai Nana. Baca Juga: Wapres Minta Tahun 2024 IPP Capai 57

“Dengan acara peringatan haul ini, semoga kita bisa meneladani baik itu keulamaan, kemudian ketokohan, dan jiwa nasionalisme serta pengabdian beliau kepada umat, bangsa dan negara,” tambahnya.

Sebagai informasi, K.H. Ma’shoem Ahmad adalah ulama yang sangat disegani banyak kalangan. Kiai dengan nama kecil Muhammadun ini merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Hidayah, Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Kiai alim yang populer dengan nama panggilan Mbah Ma'shum, lahir pada 1868 putra dari pasangan H. Ahmad dan Qosimah.

Hadir dalam acara ini, Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Lasem, K.H. Moch. Zaim Ahmad Ma’shoem, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Anggota Forkopimda Provinsi Jateng, Anggota Forkopimda Kabupaten Rembang, para ulama, Nadhliyin, dan warga setempat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: