Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dedi Supandi Geliatkan Kembali Legenda Sentra Kuliner Pasar Mambo di Majalengka

Dedi Supandi Geliatkan Kembali Legenda Sentra Kuliner Pasar Mambo di Majalengka Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Majalengka -

Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi menerapkan konsep Mambo Reborn untuk menghadirkan legenda sentra kuliner di Pasar Mambo Kabupaten Majalengka yang berdiri sejak dulu. 

Pihaknya bersyukur ribuan warga dari berbagai daerah di Kabupaten Majalengka memadati Pasar Mambo dalam launching Mambo Reborn.

Baca Juga: Tutup Tahun 2023, Woori Finance Salurkan Bantuan Pangan dan Kesehatan di Majalengka

"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat juga sangat tinggi menyambut kehadiran Mambo Reborn ini. Ada dari Talaga, Leuwimunding, Dawuan, dan lainnya. Mereka datang untuk bernostalgia di Pasar Mambo yang melegenda sebagai sentra kuliner di Majalengka," jelas Dedi kepada wartawan saat menghabiskan malam Minggu bersama istrinya, Erlita Widiasih, di Pasar Mambo, Jalan Babakan, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (27/1/2024) malam.

Dedi menjelaskan sebelumnya kawasan Pasar Mambo relatif sepi dari pengunjung. Padahal, tidak sedikit para pedagang yang menjajakan beragam kuliner di kawasan tersebut. Sehingga Mambo Reborn diharapkan dapat membangkitkan kejayaan Pasar Mambo sebagai legenda sentra kuliner di Majalengka.

"Konsep ini mejadi pilot project untuk diadopsi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Sehingga seluruh kecamatan memiliki sentra kuliner masing-masing dan mendorong pengembangan UMKM di tiap wilayahnya," jelasnya

Pihaknya mengakui, selama ini sejumlah komunitas pasar malam pun telah melaksanakan kegiatan serupa di setiap kecamatan meski belum tersentuh pemerintah. Sehingga konsep seperti Mambo Reborn ini juga akan dilaksanakan di tiap kecamatan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam mendukung potensi kearifan lokal.

"Nantinya, di setiap titik juga memiliki keunggulan masing-masing, misalnya di Pasar Lama akan mengusung konsep hobi, dan di kecamatan juga kalau diminta hiburan akan dihadirkan mobil layar tancap. Konsep semacam ini juga sebagai bentuk pemerataan ekonomi," katanya.

Sementara itu dalam kunjungannya kali ini, Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi bersama istri berkeliling kawasan sentra kuliner yang melegenda di Kabupaten Majalengka.

Tiba-tiba mereka berhenti di kios penjual tutut di Pasar Mambo, dan langsung membelinya. Rupanya, tutut Mambo mempunyai kenangan tersendiri bagi keduanya. Semasa duduk di bangku SMA, Dedi dan istrinya kerap membeli tutut tersebut.

Baca Juga: Fitra Amanah Wisata Bangun Kertajati Umrah Park, Kawasan Religi Terpadu di Majalengka

"Dulu waktu SMA makan tutut berdua di Pasar Mambo ini, jadi bernostalgia juga. Sehingga warga Majalengka pun pastinya banyak nostalgia dan legenda di Pasar Mambo ini, jadi kenapa tidak dihidupkan kembali dengan konsep legenda sejuta nostalgia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: