Singapore International Foundation (SIF) hari ini meluncurkan buku Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change – sebuah publikasi untuk merayakan ulang tahun kedelapan inisiatif Arts for Good (A4G).
A4G diluncurkan pada tahun 2016 untuk memanfaatkan kekuatan seni dalam mengatasi isu-isu sosial, mendorong keterlibatan masyarakat, dan menginspirasi tindakan kolektif untuk perbaikan masyarakat. Program ini terdiri dari dua komponen utama – A4G Fellowship dan A4G Projects.
A4G Fellowship diselenggarakan setiap tahun untuk membangun komunitas pemimpin seni dan sektor sosial untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Hingga saat ini, jaringan alumni program ini terdiri dari 190 orang dari 28 negara. Proyek A4G mendukung inisiatif berbasis seni yang menciptakan dampak bagi komunitas dunia. Baca Juga: Transaksi QRIS Lewat Aplikasi M-Smile Bank Mega Kini Bisa Digunakan di Thailand, Malaysia dan Singapura
Berbicara pada peluncuran publikasi tersebut, CEO SIF Jean Tan mengatakan, A4G menyadari bahwa seni bukan hanya bentuk hiburan atau ekspresi diri. Ini juga merupakan katalisator yang sangat kuat untuk perubahan sosial dan sarana untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih.
"Kami berharap bahwa publikasi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi SIF untuk menghubungkan masyarakat dan mewujudkan kolaborasi untuk perubahan sosial," ujarnya melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Dia menambahkan, hari ini, kita menghadapi banyak tantangan global termasuk populasi yang menua, krisis iklim, ketidaksetaraan, dan konflik internasional. Masalah-masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau komunitas. "Ini mengharuskan kita untuk mengatur diri kita sendiri untuk bekerja sama mencari solusi bersama dan membentuk realitas baru," pungkasnya.
Adapun publikasi ini menampilkan kompilasi 30 karya dari A4G Projects yang telah diselenggarakan SIF bersama dengan 230 seniman dan kolaborator dari 66 negara. Hingga saat ini, A4G Projects telah berdampak positif pada lebih dari 37.000 kehidupan di bidang inklusi, pemberdayaan, keberlanjutan, kesehatan mental, dan pendidikan seni.
Salah satu proyek yang ditampilkan dalam publikasi ini adalah Music Project at Hope Learning Centre di Cisarua, Indonesia. Bersama musisi dari Singapura dan Indonesia, para pengungsi Afghanistan menampilkan tiga komposisi asli. Pertunjukan ini menyoroti kisah-kisah para pengungsi dan menyampaikan tema-tema kebebasan, harapan, dan kekuatan. Ini menunjukkan kekuatan transformatif dari musik untuk mempromosikan persatuan dan integrasi sosial, dan mengangkat kehidupan. Baca Juga: Greenpeace Indonesia Nilai Debat Cawapres Gagal Menjawab Krisis Iklim
Proyek lainnya adalah World Wisdom Map yang dipimpin oleh Fellow A4G Deepak Ramola, Pendiri dan Direktur Artistik Project FUEL, sebuah perusahaan sosial dari India. Project FUEL bertujuan untuk mendokumentasikan, merancang, dan meneruskan kebijaksanaan manusia. Diluncurkan pada tahun 2020, World Wisdom Map adalah peta digital interaktif yang mendokumentasikan pelajaran hidup dan cerita dari individu di 195 negara di seluruh dunia. Setiap pelajaran dan cerita bertujuan untuk meningkatkan empati dan keterkaitan sambil menghilangkan prasangka, perbedaan budaya, dan kelas. Situs World Wisdom Map mencatat 17.000 tampilan dalam tujuh bulan.
Mitra Project A4G selama bertahun-tahun telah mencakup British Council Singapore, Shanghai People's Association for Friendship with Foreign Countries, dan Yayasan Bandung Philharmonic Indonesia. Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change akan tersedia untuk diunduh di situs www.sif.org.sg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement