Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Avtur Bukan Penyebab Utama Mahalnya Tiket Pesawat

Avtur Bukan Penyebab Utama Mahalnya Tiket Pesawat Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Avtur dituding menjadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia, padahal bahan bakar tersebut dapat dikatakan masih jauh lebih murah dibandingkan negara lain.

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria mengatakan, tudingan avtur menjadi penyebab mahalnya tiket tidak tepat. 

Menurutnya, jika dibandingkan negara lain harga avtur di Indonesia bisa dikatakan masih lebih murah. 

"Harga avtur di Indonesia itu masih lebih murah dibandingkan dengan singapura misalnya, jadi kalau dibilang harga avtur menyebabkan harga tiket penerbangan mahal itu salah besar," ujar Sofyano saat dikonfirmasi, Kamis (8/2/2024). 

Sofyano mengatakan, harga avtur juga tidak memiliki andil yang besar dalam komponen pembentukan harga tiket pesawat.

Selain itu wilayah Indonesia yang luas membuat harga avtur berbeda-beda di setiap bandara. 

"Bandara kita tersebar di seluruh Indonesia, harga avtur kita kan macam-macam ini kan sesuai juga dengan kondisi wilayahnya, nggak mungkin harga avtur di Jakarta sama dengan di Papua," ujarnya. 

Baca Juga: Budi Karya Rayu Produsen Pesawat Asal Tiongkok untuk Investasi ke Indonesia

Sebagaimana diketahui, Harga avtur juga mengacu harga minyak dunia, itu sebabnya harga bahan bakar tersebut pun akan berubah mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.

Sofyano menyebut, kondisi geografis Indonesia yang beragam membuat penyaluran avtur di Indonesia sangatlah rumit, hal ini membuat tingginya biaya logistik. 

Namun badan usaha yang kini ditugaskan menyalurkan avtur yaitu Pertamina masih berupaya membuat harga avtur di bandara yang berada di wilayah terpencil tetap standar.

“Dengan mengingat luas wilayah kita dengan problem transportasi yang sedemikian rupa, harga avtur yang ada di kita punya masih standar, dibilang mahal sekali enggak, dibilang murah sekali tidak. Banyak negara lain yang kondisinya hampir sama dengan kita harganya lebih tinggi dari kita," ucapnya. 

Melihat kondisi tersebut, ia menyinggung terkait pandangan bisnis avtur yang dimonopoli sehingga harganya mahal. Menurutnya tidak ada badan usaha yang berminat memasok avtur di bandara yang berada di wilayah terpencil.

"Itu lagi terkait, pertamina akan dilaporkan ke KPPU katanya harganya monopoli. Dituduh monopoli penyebab harga avtur mahal. Sekarang memangnya ada swasta yang mau jualan avtur di Papua, memangnya ada yang mau jual di Kalimantan, atau wilayah terpencil lain,” ungkapnya. 

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik Terus Diupayakan

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan, avtur bukan satu-satunya pembentuk harga pesawat, dimana ada faktor-faktor lain yang ikut andil dalam penentuan harga tiket pesawat. 

"Walaupun beberpa kali diangkat sebagai salah satu penyumbang tingginya harga tiket, tapi ternyata kalau di bandingkan dengan negara lain dan karena strukturnya, bukan hanya avtur tapi ada pajak," ujar Sandiaga. 

Untuk mengatasi mahalnya harga tiket pesawat, Sandiaga mengatakan pihaknya mendorong untuk menambah ketersediaan pesawat agar dapat melayani banyak rute di Indonesia. 

"Maka kita harus menambah 700 pesawat, sehingga ada peningkatan jumlah penrbangan dan ketersedian kursi. Inii faktor utama kenapa harga mahal di tahun lalu dan dirasa sampai awal tahun ini," ucapnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: