Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Dituding Pro Israel, Laba Bersih Unilever Ambles pada 2023

Sempat Dituding Pro Israel, Laba Bersih Unilever Ambles pada 2023 Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Unilever Indonesia Tbk melaporkan kinerja keuangannya untuk tahun 2023. Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp4,8 triliun. Angka laba bersih ini ambles 10,4% dari tahun 2022 yang mencapai Rp5,3 triliun. 

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Benjie Yap, mengatakan, "Pada kuartal tiga 2023, bisnis kami mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3%, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3%."

Meski momentum positif itu terus berlanjut hingga bulan Oktober 2023, tetapi Benjie mengakui bahwa pada bulan November dan Desember Unilever terkena dampak pergeseran sentimen disebabkan oleh situasi geopolitik yang mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku di 2023 menjadi -5,2%.

Baca Juga: Lampaui Target, Prapenjualan Bumi Serpong (BSDE) Tembus Rp9,50 Triliun Sepanjang 2023

Namun, Benjie menyebut, pihaknya telah melakukan upaya konsisten untuk menavigasi krisis tersebut yang juga telah mulai menunjukkan kemajuan pada Januari 2024. Adapun lima prioritas strategis Unilever Indonesia, yaitu memperkuat dan unlock potensi dari brand-brand utama, memperluas portofolio ke premium dan value segment, membangun execution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, hingga menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.

Sepanjang 2023, Unilever telah memperkenalkan sejumlah inovasi di seluruh segmen inti, premium, dan value untuk memenuhi ekspektasi konsumen. Seluruh inovasi, termasuk inovasi dari portfolio merek-merek inti perseroan diluncurkan ke pasar didukung oleh adanya peningkatan belanja iklan yang substantial, mencapai 8,4% dari penjualan bersih perseroan di tahun 2023.

Pada 2023, Unilever turut melanjutkan upaya strategisnya untuk mendorong pengembangan pasar yang berfokus pada perluasan jangkauan di berbagai sektor. Contoh utama dari keberhasilan dalam upaya ini terlihat pada kategori Foods and Refreshement khususnya pada merek-merek utama seperti Royco dan Bango melalui kreasi hidangan yang lebih beragam dan lezat.

Pendekatan ini telah berhasil mendorong peningkatan frekuensi penggunaan yang luar biasa dan mampu menarik lebih banyak pengguna. Hal ini berujung pada peningkatan pangsa volume untuk bisnis nutrition. Merek pasta gigi Pepsodent juga mengalami peningkatan nilai dan volume pangsa pasar setelah dilaksanakannya kampanye "Sikat Gigi Siang dan Malam" yang berlangsung hingga Oktober 2023.

Baca Juga: Hadir untuk Palestina, Baznas-Unilever Kolaborasi Mengirimkan Bantuan Rp3 Miliar

Terlepas dari itu, dalam dua bulan terakhir kuartal keempat 2023, perseroan menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik. Meskipun tantangan ini berdampak pada bisnis dan operasional, namun perseroan berhasil mengatasi situasi tersebut dan saat ini mulai melihat perkembangan yang menggembirakan.

“Upaya kami untuk secara konsisten mengklarifikasi informasi yang menyesatkan, serta berkat dukungan yang luar biasa dari para mitra terpercaya dan konsumen setia kami menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan perseroan. Dengan adanya tren positif saat ini, kami yakin telah berada di jalur yang tepat untuk menumbuhkan bisnis kami di 2024," jelas Benjie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: