Anies Sebut Dirty Vote Indikasikan Kecurangan di Pemilu: Hati-hati dengan Rakyat!
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai film dokumenter Dirty Vote mengindikasi kecurangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Meski begitu, Anies menilai hanya sebatas indikasi kecurangan. Kejadian tindak kecurangannya, kata dia, mesti melihat gelaran Pemilu yang akan datang.
"Jadi itu semua apakah peristiwa-peristiwa itu tanda-tanda, akan ada kecurangan, iya. Itu tanda-tandanya, apakah terjadi? Nah kita harus lihat tanggal 14," kata Anies kepada wartawan di kediamannya Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya Raya, Jakarta, Senin (12/2/2024).
Oleh karenanya, Anies meminta semua pihak untuk bersama-sama mencegah adanya tindak kecurangan Pemilu. Dia menilai masih ada waktu untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
Anies menilai, proses Pemilu yang diwarnai kecurangan berdampak pada kecacatan jalannya roda pemerintahan ke depan.
"Maka itu jangan dilakukan. Jangan lakukan kecurangan, hentikan. Mumpung masih ada 2 hari," jelasnya.
Baca Juga: Petuah JK ke Anies: Istirahat Dua Hari-Dua Malam
Lebih jauh, Anies menegaskan bahwa tindak kecurangan mampu menyulut amarah rakyat. Sama hal dengan pertandingan sepak bola.
"Marah penonton, penonton marah. Hati-hati dengan rakyat yang dimanipulasi sementara mereka menginginkan adanya transparansi, adanya kejujuran," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Dandhy Laksono resmi merilis flm dokumenter berjudul Dirty Vote melalui akun YouTube Dirty Vote, Minggu (11/2/2024), pukul 11.11 WIB.
Film itu menampilkan indikasi kecurangan yang diiringi dengan penjelasan tiga Ahli Hukum Tata Negara, yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement