Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Electrifying Agriculture PLN, Tekan Biaya Operasional Petani di Pekalongan

Electrifying Agriculture PLN, Tekan Biaya Operasional Petani di Pekalongan Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) menghadirkan program Electrifying Agriculture (EA) untuk para petani di Desa Klunjukan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

Dimana, sekitar 900 petani kini mendapatkan listrik yang terjangkau guna dimanfaatkan bagi kebutuhan pertanian hingga peternakan. Sebelumnya para petani ini menggunakan genset dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar mengapresiasi dukungan PLN dan Pemerintah Desa Klunjukan atas inisiasi konversi solar ke listrik. 

Yulian menyebut, sejak tahun 1990, petani di Klunjukan mengairi sawah menggunakan pompa air yang dinyalakan menggunakan genset.

"Setelah penggunaan listrik PLN, petani dapat mengurangi emisi yang timbul dari genset serta mendapatkan optimalisasi dan efisiensi dari biaya produksi," ujar Yulian dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (28/2/2024). 

Baca Juga: PLN Jalan Bareng BYD Motor untuk Sediakan Home Charging Service

Dirinya menambahkan, dari informasi sejumlah petani pun, dengan beralih dari BBM ke listrik PLN terdapat penghematan biaya operasional hingga 80% dari adanya program EA.

"Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus mendukung apa yang sudah diinisiasi yang nantinya Desa Klunjukan Bisa menjadi role model bagi desa-desa lainnya mengenai penggunaan energi bersih ini," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo secara terpisah kembali menegaskan bahwa perseroan menginisiasi program EA untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Darmawan mengatakan, teknologi pertanian berbasis listrik mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.

"EA merupakan terobosan dari PLN dalam memanfaatkan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para petani,” ujar Darmawan. 

Baca Juga: Langkah PLN Bangun Hydrogen Refueling Station Diapresiasi Berbagai Pihak

Program ini juga hadir untuk menghadirkan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi menyampaikan bahwa pompa air di Desa Klunjukan ini merupakan salah satu bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dengan PLN. 

Soffin mencatat, program EA di desa tersebut mampu mengaliri sekitar 30 hektar lahan pertanian dengan volume air 16 meter kubik. 

"Pasti akan ada penghematan yang terjadi pada biaya operasional rekan-rekan petani terutama dari ongkos pengairan, karena biaya pembelian solar pastinya lebih mahal daripada harga listrik PLN," ujar Soffin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: