Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Solid pada 2024, Ini 2 Indikatornya!

Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Solid pada 2024, Ini 2 Indikatornya! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketidakpastian masih menyelimuti ekonomi global yang turut berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Pada tahun 2024, ekonomi global bahkan diproyeksikan masih di bawah tren jangka panjang. 

Namun, di tengah tantangan itu, capaian perekonomian Indonesia di tahun 2023 lalu masih menunjukkan kinerja yang cukup solid. Hal ini didukung oleh indikator utama makroekonomi yang secara konsisten terus menunjukkan peningkatan. Capaian tersebut tentunya mampu membangun optimisme Indonesia untuk perekonomian yang lebih baik di tahun 2024.

Baca Juga: Ditopang Bisnis Kelapa Sawit, Dharma Satya Nusantara Bukukan Laba Rp842 Miliar pada 2023

Pada tahun 2023, Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan, lebih tinggi dari angka consensus forecast sebesar 5,03%. Permintaan domestik, industri pengolahan, dan perdagangan menjadi sumber utama pertumbuhan. Selain itu, pertumbuhan Konsumsi LNPRT juga turut melejit seiring masa kampanye Pemilihan Umum.

Inflasi umum Indonesia sebesar 2,57%, cukup terkendali dan terjaga di rentang sasaran (2,5±1%). Dalam 5 tahun terakhir, inflasi Indonesia cukup terkendali, berada di bawah rata-rata Negara ASEAN-5, Negara Berkembang, dan Negara Maju.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, mengungkap, “Kalau kita lihat inflasi umum kita, secara umum inflasi kita masih lebih rendah dibandingkan 20 negara G20. Indonesia dengan angka 2,57 itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara anggota G20. Namun, untuk volatile food, ini menjadi concern bersama. Ini kira-kira potret inflasi kita. Dua komponen utama, pertumbuhan dan inflasi. Kira-kira signalnya ke depan kita masih sangat optimis sekali."

Dari sisi keuangan, Sesmenko Susiwijono menyampaikan bahwa penyaluran kredit perbankan meningkat, dengan DPK yang mulai tumbuh seiring meningkatnya giro dan tabungan. Pertumbuhan kredit didorong oleh adanya peningkatan kredit modal kerja dengan risiko kredit yang terjaga.

Baca Juga: ASEAN dan India Diprediksi Jadi Pusat Ekonomi Global, WTCA Dukung Indonesia Ambil Peluang Investasi

Sesmenko Susiwijono juga memaparkan terkait optimisme pemerintah terhadap proyeksi 2024 yang solid dan 2025 yang lebih baik. Pemerintah optimis pada tahun 2024 Indonesia akan tumbuh lebih tinggi yakni di angka 5,2%, kemudian pada 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3-5,6%. 

Sementara untuk tingkat inflasi, pemerintah optimis inflasi Indonesia hingga akhir 2024 akan terus terkendali. Dalam hal ini, rata-rata tahunannya akan berada di bawah 2,80%. Lalu untuk tahun 2025 Indonesia yakin masih mampu di angka 2,5±1%.

“Mudah-mudahan dengan politiknya makin stabil, kemudian berbagai indikator makro cukup bagus, fundamental makro kita juga kuat, tahun depan kita menargetkan range-nya kira-kira 5,3-5,6%, dengan berbagai catatan asumsi yang nanti kami akan jelaskan beberapa hal. Tapi intinya untuk 2025, jadi kesimpulannya kalau ditanya 2024 pemerintah sangat optimis, 2025 lebih baik lagi karena dengan berbagai indikator tadi,” ujar Sesmenko Susiwijono.

Kedua indikator tersebut, pertumbuhan ekonomi dan inflasi, mengindikasikan bahwa pemerintah sangatlah optimis terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2024 dan 2025. Beberapa strategi besar kebijakan pun juga telah disiapkan guna memastikan ketahanan ekonomi nasional ke depan.

Selain merevitasasi mesin konvensional seperti produktivitas, daya saing, hingga infrastruktur, pemerintah juga ingin membangun mesin pertumbuhan ekonomi baru mulai dari industrialisasi, digitalisasi, hingga transisi energi berkelanjutan. Kemudian disiapkan juga strategi penguatan ketahanan sosial dan pemberdayaan melalui berbagai perlindungan sosial termasuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan, pembiayaan mikro, dan padat karya tunai.

Baca Juga: Didukung Perbankan Syariah, BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh 4,7%-5,5% di 2024

Lebih lanjut, Sesmenko Susiwijono membandingkan indikator ekonomi Indonesia pada tahun 2014-2015 dengan tahun 2024-2025. Berbagai indikator ekonomi makro Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan capaian yang sangat baik, dibandingkan saat awal pemerintahan (2014/2015) yakni CAD membaik, Primary Balance positif, pertumbuhan ekonomi terjaga baik, inflasi sangat terkendali, neraca perdagangan surplus, ekspor-impor meningkat, serta angka kemiskinan & pengangguran terus menurun.

“Kalau kita simpulkan 2024 ini dibandingkan 2014 lalu, sudah sangat ekspansif sekali. Peningkatannya juga sangat tinggi sekali. Demikian juga dalam menyiapkan di 2025 sebagai tahun pertama pemerintahan baru, kalau kita lihat trennya di 2015 juga lebih baik dari 2014," katanya. 

"Oleh karena itu, kita yakin di 2024 dan 2025 nanti ekonomi kita akan lebih baik dibandingkan dari 2023. Intinya, kami menyimpulkan ekonomi Indonesia 2023 tumbuh kuat dan solid, 2024 lebih baik lagi, dan 2025 lebih tinggi dari 2024,” pungkas Sesmenko Susiwijono. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: