Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produsen Minyak Bimoli Salim Ivomas (SIMP) Alami Penurunan Penjualan hingga 10%, Ini Penyebabnya!

Produsen Minyak Bimoli Salim Ivomas (SIMP) Alami Penurunan Penjualan hingga 10%, Ini Penyebabnya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), memaparkan laporan keuangan konsolidasiannya yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Produsen minyak merek Bimoli dan margarin Royal Palmia ini tampaknya tidak berhasil mencatatkan kinerja positif pada periode tahun lalu. 

Terbukti, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti Perseroan mencapai 2,78 juta ton, turun 1% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi CPO juga turun 4% menjadi 708 ribu ton. Sementara penjualan SIMP mencapai Rp16 triliun. Angka ini turut menyusut 10% dibandingkan tahun 2022.

Baca Juga: Permintaan Tepung Meningkat, Cerestar Indonesia Optimis Capai Pertumbuhan Penjualan pada 2024

Penurunan penjualan tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya harga jual rata-rata produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit dan produk EOF bermerek.

Pada periode ini, grup SIMP membukukan laba bruto sebesar Rp3,36 triliun, laba usaha Rp1,93 triliun, dan core profit Rp1,17 triliun. Adapun rasio pengungkit neto (net gearing) Grup SIMP pada 31 Desember 2023 membaik menjadi 0,16x dibandingkan 0,26x pada 31 Desember 2022. 

Baca Juga: Permintaan Lesu, Harga Minyak Indonesia ICP Desember 2023 Anjlok

Mark Wakeford, Direktur Utama Grup SIMP mengatakan, “Sektor agribisnis pada 2023 masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca dan harga komoditas yang turun. Produksi TBS inti kami dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan kelapa sawit."

Meski begitu, SIMP tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting. Perseroan juga melakukan peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas, serta pengelolaan kegiatan operasi secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat membantu kinerja SIMP lebih baik pada tahun 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: