Perusahaan agribisnis milik Salim Group yakni, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan anak usaha, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) meyakini bila kinerja operasional dan keuangan perseroan akan terdorong oleh membaiknya harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
Wakil Direktur Utama SIMP, Paulus Moleonoto, mengatakan bahwa saat ini harga rata-rata CPO sudah senilai Rp9.500 per kilogram. Padahal di Semester I-2020 harganya senilai Rp7.967/kg atau meningkat 22 persen dibandingkan Semster I-2019 yang senilai Rp6.551/kg.
“Kenaikan harga di Semester II-2020 tersebut bisa mengkompensasi penurunan produksi sebesar 7 persen pada Semester I-2020 dibanding periode yang sama di 2019. Harga sekitar Rp9.500-Rp10.000/kg merupakan harga yang sangat baik. Tentunya akan berdampak positif," kata Paulus.
Baca Juga: Kinerja Emiten Consumer Goods Milik Crazy Rich Salim, Yay or Nay?
Menurut Paulus, produksi di 2020 yang terganggu La Nina, namun perubahan iklim tersebut tidak berdampak signifikan. Pada Semester I-2020, produktivitas tandan buah segar (TBS) Inti sebanyak 6,6 ton per hektar, rendemen CPO sebesar 21,4 persen dan rendemen palm kernel sebesar 5 persen.
Sementara itu, perusahaan pun akan melakukan pengembangan pabrik dan menuntaskan penambahan kapasitas refinery di Surabaya, Jawa Timur dan Jakarta. “Tahun ini perseroan akan mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik CPO di Kalimantan Timur dan diperkirakan bisa selesai pada April 2021,” terangnya.
Adapun, pada tahun ini nilai belanja modal (capex) LSIP sebesar Rp500 miliar yang sebagian besar untuk pengembangan pabrik baru di Kalimantan Timur, dengan kapasitas mencapai 45 ton TBS per jam. Sebelumnya, SIMP sudah ada empat pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur dan ada empat pabrik kelapa sawit di Kalimantan Barat serta satu pabrik di Kalimantan Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri