Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS: Harga Beras Naik Rakyat Menjerit, Petani Gak Diuntungkan

PKS: Harga Beras Naik Rakyat Menjerit, Petani Gak Diuntungkan Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, drh. Slamet, meminta Pemerintah serius untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Karena rakyat sudah menjerit atas kenaikan ini dan terjadi antrean di mana-mana untuk mendapatkan beras murah.

"Antrean panjang rakyat yang mengantre untuk mendapatkan beras murah telah terjadi di mana-mana," ucapnya.

Slamet menyebut bahwa impor beras yang dilakukan Pemerintah gagal menjadi solusi.

"Impor beras sudah dilakukan sedemikian rupa. 2023, 2 juta ton. 2024, direncanakan 3 juta ton. Tetapi apa yang terjadi? Harga beras di tengah rakyat kita juga tetap tidak turun,” kata Slamet.

Mirisnya, lanjut Slamet, kenaikan harga beras justru tidak dinikmati oleh petani.

"Hal yang menjadi permasalahan adalah mahalnya harga beras yang terjadi saat ini, tidak dinikmati oleh petani negeri kita. Di sisi lain, mayoritas rakyat pun tak kunjung mendapatkan harga beras yang terjangkau," pungkasnya.

Slamet menuntut kehadiran Pemerintah untuk tetap menjaga kesejahteraan petani dengan hasil panen yang bisa dibeli dengan harga mahal, di sisi lain, kebutuhan rakyat yang berhak atas harga beras terjangkau pun bisa terpenuhi.

"El-Nino sudah lewat, tidak boleh lagi menjadi alasan mahalnya harga beras. Data yang saya dapatkan, dari Bulog, Pemerintah hanya membeli 2% beras dari seluruh potensi petani kita. Artinya, 98% hasil panen petani kita dibeli oleh swasta. Sehingga hari ini Pemerintah mendapatkan hasilnya, yakni tak mampu mengendalikan harga pasar. Kenapa? Karena Pemerintah tidak menguasai stok,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: