Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WIKA Tanam 6.400 Pohon Langka Endemik Guna Melestarikan Lingkungan

WIKA Tanam 6.400 Pohon Langka Endemik Guna Melestarikan Lingkungan Kredit Foto: WIKA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melakukan penanaman 6.400 pohon di berbagai lokasi proyek dan operasional perusahaan di seluruh Indonesia, termasuk menanam 64 pohon langka endemik nusantara di area hutan Wikasatrian, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.

Direktur Human Capital dan Manajemen PT WIKA Tbk Hadjar Seti Adji mengatakan bahwa penanaman sebanyak 64 pohon langka ini terdiri atas 29 spesies, yang dilakukan dalam rangka HUT ke-64 WIKA.

“Kami bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Karena pohon-pohonnya dari BRIN juga di area yang bernama Purisatrian,” ujar Hadjar, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (11/3/2024). 

Menurut Hadjar,kerja sama WIKA dengan BRIN telag terjalin selama setahun ini untuk melakukan riset di hutan Wikasatrian. Riset ini dilakukan untuk budi daya hayati, atau keragaman flora fauna yang ada di hutan tersebut.

“Sebetulnya hutan dari Wikasatrian ini dianggap sebagai hutan yang strategis dalam menjaga kelestarian sumber daya hayati,” ucapnya.

Baca Juga: WIKA Kuatkan Sinergi Tekan Stunting di Jakarta

Ia menyebut, penanaman ini dilakukan di area Purisatrian yang merupakan hutan baru seluas 4 hektare, sedangkan area Wikasatrian memiliki luas 10 hektare.

Hadjar menyatakan bahwa WIKA berkomitmen dalam kepedulian lingkungan dan  melestarikan hutan. Ia berharap perusahaan serupa bisa terinspirasi dari apa yang dilakukan WIKA.

“Hutan ini adalah hutan alami, di mana terjadi mata rantai utuh. Jadi kami tidak mengintervensi apapun, betul-betul prosesnya dari flora dan faunanya sudah saling menutup satu sama lain,” ucapnya.

Baca Juga: PLN Tanam 33.000 Pohon di PLTA Upper Cisokan

Hadjar menyampaikan, WIKA fokus dan konsentrasi terhadap pengembangan hutan untuk dilestarikan, bukan untuk produksi. Sebagai contoh, learning center di Wikasatrian hanya seluas 3.500 persegi yang berdiri di atas hutan seluas 10 Hektare.

“Itu yang menyebabkan kami sangat concern mengembangkan isu kami, dan kami agak gaungkan ke mana-mana. Agar menjadi satu inspirasi bagi pihak lain, bahwa kelestarian hayati menjadi satu kelestarian yang sangat penting bagi Indonesia yang kaya alam,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: