PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil memenuhi 100 persen target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, Kinerja positif ini berhasil ditorehkan perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks pada 2023, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk.
“Pupuk Indonesia berhasil melewati 2023, bukan hanya bertahan namun mampu berkembang secara positif. Tahun ini, kami akan tetap teguh pada komitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan melalui inovasi dan kinerja terbaik," ujar Rahmad, Senin (18/3/2024).
Rahmad mengatakan, pada 2023 Pupuk Indonesia berhasil merealisasikan 18,8 juta ton hasil produksi, yang terdiri dari pupuk 11,6 juta ton dan non-pupuk 7,1 ton.
Dimana, berbagai upaya dikerjakan guna memastikan proses distribusi pupuk berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
"Mulai dari digitalisasi proses penebusan pupuk menggunakan aplikasi I-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan," ujarnya.
Lanjutnya, Aplikasi I-Pubers sendiri merupakan hasil kolaborasi Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan).
Aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan para petani dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.
Baca Juga: Harap-harap Cemas Mentan Amran Soal SK Penambahan Pupuk Subsidi: Semoga Sebelum Lebaran
"Per 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh pelosok negeri," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement