Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harap-harap Cemas Mentan Amran Soal SK Penambahan Pupuk Subsidi: Semoga Sebelum Lebaran

Harap-harap Cemas Mentan Amran Soal SK Penambahan Pupuk Subsidi: Semoga Sebelum Lebaran Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta menjadi 9,55 juta ton telah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun dari Kementerian Keuangan. 

Hanya saja, kata Amran, petani tetap perlu bersabar lantaran hingga saat ini Surat Keputusan (SK) penambahan pupuk subsidi belum juga diterbitkan.

"Ini kabar baik untuk petani dalam ratas dan rakortas dinaikkan dari 4,7 juta menjadi 9,55 juta. Bapak Presiden sudah setujui, Menteri Keuangan juga sudah setuju. Tinggal kita menunggu SK-nya saja," ujar Amran kepada wartawan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Meski begitu, Amran tak menjelaskan secara detail alasan tertundanya penurunan SK penambahan pupuk subsidi. Dia menyebut, SK itu tengah diproses.

Baca Juga: Menjaga Produksi Beras, Kementan Dorong Optimalisasi Alsintan di Indonesia

Dia pun berharap, SK itu bisa secepatnya diterbitkan. Yang terpenting, kata Arman, Jokowi telah menyetujui rencana penambahan pupuk subsidi.

"Yang terpenting adalah bapak Presiden sudah setuju. Mudah-mudahan kami harap sebelum lebaran sudah turun," ungkapnya. 

Selain pupuk, Amran juga menyebut pemerintah telah menyetujui anggaran belanja tambahan (ABT) sebesar Rp5,8 triliun. 

Adapun anggaran itu dialokasikan untuk mengantisipasi el nino, pompanisasi, dan perbenihan. Dia juga berharap anggaran itu bisa segera direalisasikan.

"Rp5,8 triliun itu juga sudah disetujui mudah-mudahan realisasinya dalam waktu dekat karena ini untuk mengantisipasi dampak el nino yang memiliki tekanan luar biasa sehingga luas tanah kita menurun kurang lebih 26 persen," ujarnya.

Baca Juga: Mentan Amran: 4 Tahun Terakhir, Produksi Pupuk Turun

"Nah ke depan kita melakukan pompanisasi di sungai-sungai yang besar seperti Bengawan Solo, Cimanuk. Kita pompa airnya, Insyaallah targetnya adalah menaikkan indeks pertanaman satu menjadi dua, dua menjadi tiga," pungkasnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo telah menambah jumlah anggaran pupuk sebesar 14 triliun. Penambahan ini dilakukan agar petani tak lagi khawatir dengan ketersediaan pupuk yang selama ini menjadi masalah utama produksi.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan pihaknya telah mendistribusikan pupuk ke tiap-tiap sentra produksi di kabupaten dan kota. Adapun jumlah pupuk yang disiapkan sebanyak 2 juta ton.

Sedangkan untuk pupuk subsidi yang volumenya sebanyak 4,7 juta ton dan sudah disetujui Presiden, akan ditambah anggarannya agar bisa mencapai jumlah 7,5 juta ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: