Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masinton: Kita Tidak Lagi Bicara 01 dan 03, Tapi...

Masinton: Kita Tidak Lagi Bicara 01 dan 03, Tapi... Kredit Foto: Instagram/Masinton Pasaribu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyampaikan orasi saat menemui massa aksi di depan gedung DPR RI pada Selasa (19/3/24).

Dalam konteks menegaskan demokrasi Indonesia, Masinton mengungkapkan tak lagi bicara soal 01 (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dan 03 (Ganjar Pranowo-Mahfud MD).

Menurutnya ini soal bagaimana memperjuangkan demokrasi yang sehat salah satunya memastikan pemilihan nasional berjalan secara jujur dan adil.

“Perjuangan hukumnya nanti di MK, perjuangan politik itu adalah hak kita semua, kita hari ini tidak lagi bicara 01-03 tapi kita bicara tentang perjuangan masa depan demokrasi kita, demokrasi kita dinolkan oleh kehendak kekuasaan yang zalim yang mengedepankan kepentingan par pemodal, kekuasaan yang merampas hak rakyat, kekuasaan yang anti demokrasi, maka ke mana pun kita harus menyuarakan dan memperjuangkan demokrasi dan kedaulatan rakyat itu adalah sesuatu yang harus terjadi di republik ini. Siapa pun yang ingin menolkan demokrasi dan reformasi maka sejatinya dia adalah musuh kita bersama,” ujar Masinton sebagaimana dilihat di kanal Youtube Langkah Anies.

Baca Juga: Anies Soal Oposisi: Harus Diberi Ruang!

Masinton mengungkapkan hadirnya ia dan beberapa rekan perwakilan partai lainnya menemui massa adalah bentuk keseriusan dalam menampung aspirasi demokrasi yang sama-sama diperjuangkan.

Ia menegaskan apa yang diperjuangkan merupakan masa depan reformasi dan demokrasi Indonesia.

“Artinya kita menganggap penting aspirasi tentang demokrasi yang diperjuangkan oleh rekan-rekan sekalian, hari ini kita tidak bicara siapa pun, tapi kita bicara tentang masa depan reformasi dan demokrasi kita yang telah dinolkan oleh mereka yang memegang kekuasaan hari ini,” jelasnya.

Masinton menyinggung era orde baru di mana menurutnya pemilu dijadikan ajang untuk melegitimasi kekuasaan dengan berbagai cara yang mana menurutnya situasi yang sama juga sedang terjadi saat ini.

Ia menegaskan perjuangan politik adalah hak masyarakat untuk menuntut tegaknya semangat reformasi dan demokrasi yang sehat di Indonesia.

“Kita masih ingat bagaimana orde baru dulu menjadikan pemilu sebagai ajang untuk melegetimasi kekuasaan yang menindas rakyat dan hari ini kita mengalami situasi yang sama, ini adalah bagian dari perjuangan politik rakyat sekalian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: