Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur dengan tema “Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal” pada Selasa (19/3/2024).
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Data We are Social Hootsuite pada 2024 menunjukkan terdapat 212,9 juta pengguna Internet atau setara 77 persen dari populasi penduduk Indonesia. Angka ini tidak diiringi dengan masifnya promosi budaya Indonesia di dunia digital. Masyarakat sekarang ini lebih senang menggunakan budaya asing, seperti Korea Selatan dan lain sebagainya.
Anggota JAPELIDI & Dosen Ilmu Komunikasi UNITRI Malang, Asfira Rachmad Rinata mengatakan, ragam budaya Indonesia sangat banyak. Setiap daerah memiliki suatu budaya memiliki ciri khas. Hal ini seharusnya ditonjolkan masyarakat ketika menggunakan media digital.
“Dengan kemudahan yang dimiliki saat ini, kita memiliki kreativitas yang bisa dimanfaatkan. Kita bisa memberikan konten kreatif di media sosial dengan mempromosikan budaya lokal,” kata Asfira saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga: Promosikan Budaya Lokal dengan Menyesuaikan Zaman
Setiap individu harus memerhatikan tiga hal penting dalam memproduksi konten. Pertama, pastikan konten tersebut informatif, kemudian menghibur orang lain, dan keren. Dengan demikian, orang lain yang melihat konten budaya Indonesia menjadi tertarik melihatnya secara langsung.
Narasumber lainnya, Dosen Ilkom UIN Sunan Ampel Surabaya, Lilik Hamidah menambahkan, setiap individu bisa mencari sisi menarik masing-masing budaya lokal untuk dipromosikan melalui media sosial.
“Kalau banyak budaya lokal yang menarik, itu perlu dijadikan konten, diproduksi, dan didistribusikan sehingga bisa dikenal banyak orang, baik itu di luar daerah maupun warganet mancanegara,” kata Lilik.
Ketika memproduksi konten budaya, individu harus menyampaikan dengan jelas apa makna yang terkandung dalam budaya tersebut. Masyarakat juga perlu menghargai perbedaan, karena budaya satu dan lainnya terkadang berbeda.
Dalam kesempatan sama, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah mengatakan, pemahaman etika digital menjadi modal penting bagi individu dalam berkonten di media sosial. Sehingga konten yang dihasilkan tidak menyinggung ataupun menyakiti orang lain.
Baca Juga: Terapkan Digitalisasi Budaya Agar Kebudayaan Indonesia Jadi Tuan Rumah di Dunia Digital
“Tidak mengandung aksi/ujaran kebencian, kekerasan, pornografi, dan SARA. Tidak menggunakan kata-kata kasar dan makian,” kata Tike.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Anggota JAPELIDI & Dosen Ilmu Komunikasi UNITRI Malang, Asfira Rachmad Rinata, Dosen Ilkom UIN Sunan Ampel Surabaya, Lilik Hamidah, dan Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement