Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Burn Rate ala Fiinndgate

Strategi Burn Rate ala Fiinndgate Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, platform Fiinn sedang giat-giatnya melakukan strategi burn rate. Strategi burn rate atau bakar uang sangat efektif dilakukan. Strategi ini mampu menggaet loyalitas dan minat belanja konsumen dalam jumlah besar.

"Ketatnya persaingan di industri platform exchange dan forex mengharuskan perusahaan melakukan inovasi, salah satunya burn rate," ujar Spv Marketing Fiinndgate Ade Rizki Putra, Minggu (21/4/2024).

"Cara ini dinilai efektif jika melihat fenomena akhir-akhir ini Fiinn telah berhasil menduduki 3 besar dari segi brand awarnes di Indonesia," lanjut Rizki.

Tingginya minat masyarakat dan sambutan akan hadirnya Fiinn di Indonesia membuat banyak kalangan menanggapi fenomena tersebut dengan beragam opini ada yang positif dan juga negatif. Namun Fiinn optimistis dan tetap percaya diri melanjutkan program burn rate karena banyak membantu masyarakat lebih tepat sasaran.

Apa itu burn rate/bakar uang?

Menurut Ade, strategi bakar uang atau burn rate adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat sebuah perusahaan menghabiskan uang tunai atau dana investasi yang dimilikinya. Biasanya, strategi ini dilakukan oleh perusahaan yang masih dalam tahap pengembangan produk atau layanan mereka.

Ada beberapa tujuan mengapa sebuah perusahaan menerapkan strategi bakar uang. Pertama, adalah untuk meningkatkan brand awareness. Meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness adalah salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh banyak perusahaan ketika menerapkan strategi "bakar duit".

Baca Juga: Dolar AS Menguat, OJK: Ketahanan Perbankan Tetap Terjaga

Dengan meningkatkan promosi dan pemasaran produk atau layanan mereka, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran merek mereka di mata konsumen.

Yang kedua adalah untuk menguasai market share. Tujuan lain yang ingin dicapai oleh perusahaan  ketika menerapkan strategi bakar uang adalah memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Dalam persaingan yang ketat di pasar, perusahaan harus dapat memperoleh pelanggan lebih banyak daripada pesaing mereka untuk bisa mendominasi pasar.

Sedangkan tujuan yang ketiga, dari strategi bakar uang adalah membangun loyalitas pelanggan yang kuat atau adalah meraih customer loyalty. Meskipun strategi bakar duit dapat memberikan manfaat, lanjut Ade, terdapat beberapa bahaya yang perlu diperhatikan oleh para pendiri sebelum menerapkannya. Ancaman yang pertama adalah mengalami kerugian. 

“Jika pengeluaran terus melebihi pendapatan, maka mereka akan merugi dan akhirnya gagal berbisnis. Hal ini bisa terjadi jika startup terus memberikan diskon atau promosi yang tidak sesuai dengan nilai produk atau layanan yang diberikan,”terangnya

Bahaya yang kedua adalah dumping. Jika harga produk atau layanan yang ditawarkan terlalu rendah dibandingkan pesaing, maka bisa dikategorikan sebagai dumping. Hal ini dapat merugikan pesaing dan membuat pasar tidak sehat.

Baca Juga: Dolar Naik, Gapasdap Desak Pemerintah Menyesuaikan Tarif Penyeberangan

Bahaya berikutnya adalah BEP akan lebih lama tercapai. Karena, jika terus memberikan diskon atau promosi yang tidak realistis, maka waktu mencapai break even point (BEP) akan lebih lama.

Sedangkan ancaman terakhir adalah membutuhkan pendanaan terus menerus. Jika strategi bakar duit terus dilakukan tanpa memperoleh pendapatan yang cukup, maka akan membutuhkan pendanaan terus menerus.

Menurut Ade, pada akhirnya, strategi bakar uang masih efektif dalam situasi tertentu, terutama jika ingin mempercepat pertumbuhan mereka dalam waktu singkat. Namun, untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, penting untuk memperhatikan pengelolaan keuangan yang baik, fokus pada pengembangan produk yang berkualitas, dan mencari cara-cara inovatif untuk memperluas pangsa pasar tanpa mengorbankan profitabilitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: