Pikiran Jernih, Salah Satu Panduan Octa untuk Trading dengan Kepala Dingin
Dalam beberapa tahun terakhir, trading forex semakin dikenal sebagai sumber pendapatan tambahan yang dinamis, sah, dan berpotensi tinggi, dengan syarat modal awal yang relatif rendah.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus dan tidak boleh dilakukan, serta beberapa perangkap yang harus dihindari jika Anda ingin memperoleh keuntungan yang stabil dengan forex.
Salah satu kesalahan yang perlu Anda hindari adalah membiarkan emosi menguasai Anda selama sesi trading.
Sebagian besar investor baru sudah familiar dengan sensasi saat menutup trade pertama dengan profit. Emosi yang kuat bisa menjadi sumber motivasi yang baik, tetapi bisa juga menjadi fondasi yang lemah untuk profit konsisten.
Sebagai sistem keahlian yang logis dan dapat dipahami, trading forex akan menguntungkan jika dilakukan dengan kepala dingin dan pemikiran metodis. Demi mendapat profit konsisten dengan forex, Anda harus menghindari emosional.
Pakar Octa mengemukakan lima emosi yang akan menghambat progres trading jika tidak dikendalikan.
1. Ketakutan
Sebagai mekanisme penting dalam upaya bertahan hidup, rasa takut adalah salah satu emosi paling umum. Akan tetapi, dalam trading, ketakutan lebih seperti faktor pembatas daripada penunjang keselamatan.
Rasa takut sering kali membuat trader panik dan berujung pada keputusan tidak rasional seperti menutup trade terlalu cepat atau tidak membuka trade sama sekali.
Banyak trader mengalami apa yang disebut FOMO, atau 'takut ketinggalan': mereka merasa gagal menghasilkan profit di pergerakan pasar tertentu sementara orang lain meraup untung dari sana.
Biasanya, trend yang memicu FOMO dilahirkan oleh influencer finansial di media sosial. Semenarik apa pun kecenderungan ini, lebih baik Anda tidak membuka order berdasarkan rumor. Sebaliknya, lakukan analisis menyeluruh menggunakan tools dan indikator pilihan Anda.
Tips dari pakar Octa: Untuk mengatasi rasa takut, fokuslah pada rencana trading Anda dan ikuti rencana tersebut di sepanjang sesi. Kelola rasa takut Anda dengan membuat proses trading menjadi lebih terstruktur dan terkendali. Misalnya, gunakan tool manajemen risiko seperti order Stop-Loss untuk membatasi potensi kerugian.
2. Keserakahan
Keserakahan juga merupakan emosi yang dapat membahayakan hasil trading. Emosi yang satu ini memicu pengambilan risiko yang berlebihan sehingga mengakibatkan kerugian signifikan. Keserakahan sering kali membuat trader membiarkan order tetap terbuka sampai terlalu lama hingga akhirnya kehilangan profit yang semestinya bisa didapat. Perilaku ini akan makin menjadi bumerang jika trade dibiarkan tetap terbuka walaupun sudah terlihat bahwa posisinya merugi, dengan harapan bahwa trend akan berbalik.
Tips dari pakar Octa: Untuk mengendalikan keserakahan, fokuslah pada tujuan jangka panjang dan bertindaklah langkah demi langkah. Jangan biarkan keuntungan jangka pendek mengalihkan perhatian dan memengaruhi keputusan Anda. Anda juga harus menyiapkan strategi manajemen risiko yang meliputi pengambilan profit pada level-level yang telah ditentukan.
3. Frustrasi
Frustrasi adalah reaksi alami yang timbul karena tidak melihat hasil yang diharapkan. Ini dapat memicu pengambilan keputusan impulsif dan membuat Anda menyimpang dari rencana trading.
Ada banyak alasan yang menyebabkan timbulnya perasaan ini di arena trading. Sebagai contoh, mencari titik entry order yang menjanjikan berdasarkan pergerakan harga yang lalu bisa membuat frustrasi karena performa masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Akibatnya, Anda mungkin sampai berpikir bahwa tidak ada satu pun strategi yang benar-benar berhasil.
Tips dari pakar Octa: Untuk mengatasi rasa frustrasi, Anda bisa fokus pada proses daripada hasil sementara, memastikan strategi Anda berjalan sebagaimana mestinya dan menyesuaikannya dengan kondisi real-time. Menggunakan akun demo juga dapat membantu.
Bersama Octa, Anda dapat merasakan seperti apa trading real tanpa risiko finansial dengan menggunakan akun demo yang selamanya gratis dan dapat membantu Anda mereplikasi pengalaman forex yang sesungguhnya.
Perlu disadari bahwa Anda lebih mungkin melakukan kesalahan jika stres atau lelah. Apabila Anda mengalami kerugian berturut-turut, mungkin Anda butuh istirahat. Lepaskan diri dari tekanan emosional dan analisis apa yang sudah terjadi dengan cermat.
Baca Juga: Apakah OctaFX Legal di Indonesia? Inilah Beberapa Fakta yang Perlu Diketahui
4. Terlalu percaya diri
Terlalu percaya diri adalah emosi lain yang dapat berdampak negatif pada trading, terutama jika dipadukan dengan ketergantungan berlebihan pada intuisi. Ada cara-cara trading yang lebih baik. Walaupun Anda merasa sangat beruntung, setelah beberapa trade yang profit, pasti akan ada serangkaian kerugian yang dapat menyapu bersih semua profit dan akhirnya justru mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Ingat bahwa keyakinan yang terlalu berlebihan pada strategi trading tidak berarti hasilnya akan lebih baik. Tidak ada strategi yang sempurna, jadi Anda harus siap menyesuaikan strategi seiring perkembangan. Fleksibilitas adalah salah satu kualitas utama yang diperlukan trader untuk mengikuti perkembangan pasar finansial yang bergerak cepat.
Tipa dari pakar Octa: Membuat jurnal trading dapat membantu Anda melihat gambaran keseluruhan secara lebih jelas karena Anda akan dapat menganalisis performa trading dan mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan. Catat trade Anda, termasuk titik entry dan exit, alasan untuk membuka trade, dan hasilnya.
5. Kecemasan
Kecemasan bisa datang jika Anda terus memikirkan hasil sementara dan tidak fokus pada tujuan. Ini dapat menimbulkan keraguan dan bahkan kebingungan, yang mengakibatkan hilangnya kesempatan atau ketidakmampuan untuk menutup trade tepat waktu.
Terus mencari bukti dengan harap-harap cemas bahwa Anda benar dan tetap bertahan dalam satu trade untuk waktu yang terlalu lama akan dapat menyebabkan kesalahan yang merugikan.
Tips dari pakar Octa: Biarkan strategi Anda yang bekerja setelah Anda membuka trade. Idealnya, strategi harus meliputi level entry dan exit untuk trade, juga teknik manajemen risiko yang akan membantu Anda melindungi modal. Usahakan untuk tetap objektif dan patuhi aturan yang sudah Anda tentukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement