Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Kuartal Pertama 2024

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Kuartal Pertama 2024 Kredit Foto: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mencatat pertumbuhan laba bersih di Kuartal I/2024 sebesar 2,6% year on year (yoy) atau sekitar Rp15,98 triliun.

Hingga akhir Maret 2024, BRI mencatat berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% yoy. 

Adapun 83,25% atau Rp1.089,41 triliun dari pnyaluran kredit tersebut merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, di mana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.

Di seluruh segmen pinjaman BRI, segmen mikro tercatat tumbuh positif sebesar 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% yoy menjadi Rp272,85 triliun, dan segmen korporasi tumbuh 15,10% yoy menjadi Rp219,24 triliun.

BRI juga mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya, yang tercatat hingga akhir Kuartal I/2024 rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali dikisaran 3,11% dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39% di akhir Triwulan I 2023 menjadi 12,70% di akhir Triwulan I 2024.

Dari sisi liabilities, perseroan mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80% yoy hingga akhir Maret 2024. Dana murah (CASA atau Current Account Savings Account) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80% secara yoy. 

Pertumbuhan CASA ini tak lepas dari aspirasi BRI untuk melakukan transformasi liabilitas melalui penguatan basis pendanaan dengan fokus pada low-cost funding dari CASA yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Baca Juga: BRI dan BCA Masuk Daftar 20 Bank Terbesar di Asia

Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional sebagai dampak dari era suku bunga tinggi, BRI juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai, dimana tercatat LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28%. 

Dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 23,97%. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, perseroan masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik.

Sementara itu, pendapatan non bunga/Fee Based Income (FBI) yang tumbuh 6,92% yoy menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba BRI.

Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Catur Budi Harto mengungkap, rangkaian pertumbuhan yang berhasil diraih pihaknya tak terlepas dari kecermatan membaca dinamika ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan.

Dengan begitu, kata Catur, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, di mana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun. 

Catur mengungkap, perseroan akan terus mencermati perkembangan kondisi perekonomian global dan disaat bersamaan akan lebih fokus pada tantangan domestik. 

Baca Juga: Gelar Program Spesial Lebaran untuk Usah Mikro, BRI Panglima Polim Sukses Jaring Nasabah Baru

“Saat ini kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian yang tinggi, dikarenakan The Fed diperkirakan akan lebih lama mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi untuk meredam laju inflasi di AS. Di sisi lain tensi geopolitik di Timur Tengah yang tengah memanas membuat investor memindahkan asetnya ke “safe haven” sehingga menekan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),” kata Catur dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024, Kamis (25/04/2024).

Meski begitu, Catur tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik. Dia juga mengaku melihat kondisi ekonomi nasional memiliki dayabtahan terhadap tantangan global. 

“Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: