Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menambah porsi kepemilikan publik atau free float terhadap PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menuturkan, hal itu dilakukan mengingat BSI belum menemukan private investor yang ideal di Timur Tengah.
"Kita mungkin akan tambah kepemilikan porsi publik, ya, karena memang untuk yang private investor kita di Timur Tengah belum ada yang ideal," kata Tiko saat ditemui wartawan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Karenanya, Tiko menilai langkah free float menjadi sangat realistis. Dia pun mengaku, Kementerian BUMN akan mendorong kenaikan free float di level investor lokal.
"Jadi kita mungkin akan mendorong untuk lebih kepada flaot di lokalnya," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, BSI telah mengantongi lisensi atau mandat dari otoritas di Dubai untuk beroperasi secara penuh pada Agustus 2023 lau. Adapun operasional BSI di Timur Tengah memperkuat eksistensinya di pusat perekonomian islam.
“Sekarang yang harus kita lakukan itu memperkuat branding. Jadi, banyak orang masih tidak tahu ada Bank Syariah Indonesia di Dubai,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement