Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wacana Kenaikan Cukai Rokok: Tantangan untuk Pengusaha dan Petani Tembakau

Wacana Kenaikan Cukai Rokok: Tantangan untuk Pengusaha dan Petani Tembakau Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana kenaikan cukai rokok yang akan dilaksanakan pada tahun depan dianggap sebagai pukulan berat bagi berbagai pihak terkait, termasuk pengusaha, konsumen, pelaku industri, petani tembakau, dan pekerja. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran akan nasib ekosistem tembakau secara keseluruhan, karena dipercaya akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan mereka.

Pengamat Perpajakan Universitas Pelita Harapan (UPH) Ronny Bako menyoroti bahwa kenaikan cukai tidak efektif dalam mengurangi konsumsi rokok, namun justru membuka peluang bagi masyarakat untuk beralih ke harga rokok yang lebih terjangkau, termasuk rokok ilegal. Hal ini berdampak langsung pada penerimaan cukai dan keseluruhan ekonomi terkait.

Baca Juga: Swedia Bagikan Cara Mengurangi Prevalensi Perokok

“Tahun lalu saja jelas penerimaan cukai rokok ini tidak tercapai. Jadi seharusnya Pemerintah konsisten saja dengan sistem tersebut sehingga cukai rokok tidak perlu dinaikkan kembali,” Ujar Ronny, dilansir Kamis (30/5).

Pemerintah diharapkan juga mengambil sikap yang lebih bijak dengan melakukan peningkatan pengawasan atas konsumsi rokok untuk menekan angka prevalensi, yang merupakan target pemerintah, serta melakukan penegakan hukum terhadap rokok ilegal.

“Fungsi Pemerintah untuk sosialisasi ke masyarakat soal dampak cukai rokok yang naik juga sangat penting. Jangan sampai cukai rokok naik masyarakat menjadi ribut karena imbasnya pada harga rokok yang akan mereka bayarkan. Makanya literasi ini juga harus diterima oleh masyarakat,” jelasnya.

Adapun Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) juga turut mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap rencana kenaikan cukai. Penurunan jumlah pabrik rokok selama beberapa tahun terakhir telah berdampak pada serapan panen tembakau, yang mempengaruhi mata pencaharian para petani.

Dalam menghadapi kondisi ini, pihaknya meminta pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok setiap tahunnya. Mereka juga menekankan perlunya kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan para pekerja dan petani tembakau, serta mempertimbangkan dampak regulasi terhadap industri dan tenaga kerja.

Baca Juga: Pedagang Warung Keluhkan RPP Kesehatan yang Menetapkan Zonasi Larangan Penjualan Rokok

Kedua organisasi ini berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan berbagai aspek terkait dengan kenaikan cukai rokok, bukan hanya fokus pada pemasukan negara saja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: