Kesadaran dalam mencegah, mendeteksi, dan mengelola risiko penyakit bawaan pangan selalu menjadi semangat dalam peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (HKPS) yang jatuh setiap tanggal 7 Juni.
Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., mengatakan bahwa lebih dari 200 jenis penyakit dapat disebabkan oleh pangan yang terkontaminasi. Gejala penyakit tersebut bisa ringan hingga berat, bahkan berakibat fatal.
"Secara umum, penyakit ini dapat dicegah dengan cara melakukan pengelolaan pangan dengan hygiene dan sanitasi yang baik," ujar Wamenkes.
Hal itu diungkapkan saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia, di Taman Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/6).
Beliau juga menambahkan bahwa pengelolaan pangan yang baik tidak hanya mencegah penyakit bawaan pangan, tetapi juga Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, kanker, diabetes, dan jantung. Selain itu, pangan bergizi dengan Higiene Sanitasi Pangan (HSP) yang baik dapat mencegah stunting yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan infeksi berulang seperti diare dan pneumonia.
"Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa pangan diproduksi dan dikonsumsi dengan cara yang aman, mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pemasakan, penyajian, hingga pengangkutan," tambahnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Konsolidasi Seluruh Pihak Turunkan Angka Stunting
Lima Kunci Keamanan Pangan
Prof. Dante menyampaikan beberapa imbauan penting mengenai keamanan pangan. Untuk mencegah penyakit bawaan pangan, Wamenkes mengimbau masyarakat untuk menerapkan lima kunci keamanan pangan berikut.
1. Selalu menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan tangan, peralatan masak, dan lingkungan dapur sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri dan virus.
2. Memisahkan pangan mentah dan matang
Memisahkan pangan mentah seperti daging, ikan, dan sayuran dari pangan matang untuk mencegah kontaminasi silang yang dapat menyebabkan penyakit.
3. Memasak dengan benar
Memasak pangan dengan benar hingga mencapai suhu yang aman untuk membunuh patogen penyebab penyakit. Penggunaan termometer pangan sangat dianjurkan untuk memastikan suhu yang tepat.
4. Menggunakan air dan bahan pangan yang aman
Menggunakan air bersih dan bahan pangan yang aman serta bebas dari kontaminasi kimia dan biologis. Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasan pangan.
5. Menjaga pangan pada suhu yang aman
Menyimpan pangan pada suhu yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Pangan yang harus disimpan dalam kondisi dingin perlu segera dimasukkan ke lemari es setelah dibeli atau dimasak.
"Dengan menerapkan lima kunci tersebut di rumah tangga dan tempat pengelolaan pangan, diharapkan pangan siap saji yang dikonsumsi masyarakat memenuhi syarat aman dan sehat, sehingga tidak ada lagi orang yang meninggal akibat pangan tidak aman dan tidak sehat, dan kita bisa mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti keracunan pangan," tegas Prof. Dante.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement