Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memperkuat kinerja investasi melalui 8 proyek unggulan.
Beberapa proyek unggulan tersebut diantaranya, Jatigede Regional Water Supply System milik Disperkim Provinsi Jawa Barat; Sinumbra Regional Water Supply System milik Disperkim Provinsi Jawa; The Downstream Development in South Bandung Regional Water Supply System milik PT Tirta Gemah Ripah; Construction of an Integrated Poultry Processing Industry yang didorong oleh kabupaten Ciamis; Development of Modern Rice Processing Industry yang ditawarkan oleh kabupaten Sukabumi.
Kemudian, Bagendit World Class Tourism yang ditawarkan oleh kabupaten Garut; Clean Water Service for Patimban Sea Port, Special Industrial Zona, Domestic Area yang ditawarkan oleh kabupaten Subang; Optimalizing of Water Supply System in Jatiluhur District, Purwakarta yang ditawarkan oleh kabupaten Purwakarta.
"Proyek nomor 4 hingga 8 adalah bagian dari program Investment Challenge. Program ini bertujuan untuk menantang kabupaten dan kota di Jawa Barat agar bisa menggali peluang investasi yang mereka miliki, sehingga dapat menarik lebih banyak investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,"jelas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Nining Yuliastiani kepada wartawan di Bandung, Minggu (30/6/2024).
Nining memastikan, Pemprov Jabar berkomitmen untuk menyediakan proses investasi yang efisien melalui agen promosi investasi yang berdedikasi dengan menawarkan paket investasi yang kompetitif dengan insentif fiskal dan nonfiskal yang menarik serta dukungan dari layanan penasehat investasi strategis.
"Kami berkomitmen untuk mempertahankan kinerja investasi Jawa Barat sebagai yang terbaik di tingkat nasional," tegasnya.
Baca Juga: Export Coaching Program Genjot Ekspor Produk UMKM Jawa Barat
Menurutnya, Pemprov Jabar juga harus memiliki sudut pandang baru dalam berinteraksi dengan para investor. Tujuannya, untuk tetap menjadikan Jawa Barat sebagai destinasi investasi favorit di Indonesia.
"Dengan kondisi global, kemajuan teknologi dan dinamika pasar yang berubah Jawa Barat harus memiliki perspektif baru," ujarnya.
Nining menjelaskan saat ini ada lebih dari 14.000 perusahaan yang beroperasi di Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai Rp210,7 triliun pada 2023. Jumlah tersebut mewakili 148,5% dari realisasi investasi nasional.
"Capaian ini buah dari upaya menjaga iklim investasi yang stabil dan ramah, serta dukungan penuh regulasi yang transparan dan dukungan pemerintah," katanya.
Selain itu, Jawa Barat memiliki lokasi yang strategis yang menjangkau hampir seluruh market domestik tanah air dan akses penuh terhadap perekonomian Asia Tenggara.
Hal lain yang menjadi nilai tambah dari Jawa Barat dalam ekosistem investasi adalah adanya infrastruktur yang menjadi pintu masuk-keluar perekonomian global, yakni Pelabuhan Patimban yang berada di Kabupaten Subang.
"Hal ini diperkuat dengan tenaga kerja yang terampil serta komitmen terhadap energi terbarukan serta digitalisasi yang unggul sebagai penunjang utama," katanya.
Sejumlah upaya sudah dilakukan pihaknya untuk mewujudkan tujuan utama dalam memperkuat ekosistem investasi. Salah satunya melalui West Java Investment Roadshow 2024 yang digelar di Jakarta belum lama ini.
"Upaya ini adalah untuk menggali sudut pandang lain dalam menjalin hubungan dengan para investor. Dalam forum tersebut juga pihaknya sekaligus menawarkan delapan proyek investasi yang ada di Jawa Barat,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement