Bicara di APMF Bali 2024, COO Buzzohero Berbagi Pengalaman Sukses Terapkan Live Streaming

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pesatnya perkembangan teknologi digital termasuk kecerdasan buatan generatif (AI) di era sekarang ini mendorong industri media, industri pemasaran, dan industri periklanan serta industri kreatif lainnya harus mampu beradaptasi dan mengembangkan inovasi menghadapi kemajuan teknologi. 

Seluruh industri tersebut harus mampu beradaptasi dan berinovasi agat perusahaan tetap bertahan dan sukses mencapai tujuan. Karena itu, kerja sama dan kolaborasi menjadi pilihan penting bagi kalangan industri media, industri pemasaran, dan industri periklanan serta industri kreatif dalam menciptakan strategi yang efektif dan sekaligus solusi bagi kebutuhan setiap industri tersebut.

Kondisi ini menjadi dasar hadirnya Asia Pacific Media Forum (APMF) sebagai wadah untuk membantu para pengusaha atau pelaku industri media, pemasaran, periklanan dan kreatif untuk berbagi pengalaman maupun ide dalam mengembangkan industri masing-masing. 

Hal itu terbukti dengan antusiasme tinggi dari para ahli, pegiat atau praktisi di industri media pemasaran dan spesialis komunikasi seperti brand owners, agencies, dan publishers yang hadir pada ajang 10th APMF pada 1-3 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. 

Sejumlah pembicara inspiratif hadir dalam ajang bertema Make Your Marks ini. Satu di antaranya adalah Chief Operating Officer Buzzohero, Chan Kok Leong. 

Chan Kok Leong menyampaikan beberapa poin mengenai mengapa pentingnya brand-brand harus terlibat aktif dengan Live Shopping, yaitu biaya pemasaran (marketing cost) yang efektif, meningkatkan jumlah engagement, dan mendapatkan umpan balik (feedback) secara langsung. 

Dalam kesempatan sama, Chan juga memaparkan kesuksesan Buzzohero terpilih sebagai TikTok Preferred Partner sejak 2019. Karena itu, Buzzohero berpartisipasi membuka booth dalam kegiatan konferensi dan masterclass APMF Lab untuk berbagi pengalaman live stream yang selama ini diterapkan dan sukses mendapatkan kepercayaan hingga lebih dari 300 klien. 

Baca Juga: Indonesia Technology Investment Summit 2024 Kaji Kecerdasan Buatan

Sementara itu, Chairman of APMF Andi Sadha menjelaskan pertemuan APMF 2024 edisi ke-10 kali ini menyoroti dinamika dan tren industri pemasaran, media, dan komunikasi. Ajang ini juga mengukuhkan peran APMF sebagai wadah bagi pelaku industri agar bisa bertukar ide dan inovasi di tengah revolusi teknologi dan perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI). 

“Seiring perjalanannya, peran APMF menjadi semakin penting bagi para pelaku industri karena telah menyediakan kesempatan bagi para pemimpin dan inovator industri untuk berbagi pandangan, serta mendefinisikan praktik terbaik yang dapat menginspirasi generasi selanjutnya,” kata dia.

Andi Sadha mengatakan APMF dirangkai sebagai kegiatan membangun jejaring (networking) dan memfasilitasi pertukaran ide dan gagasan antara penggiat dan pengusaha media. Beragam agenda yang disiapkan di AMPF antara lain networking breakfast, welcoming dinner, coffee dinners, APMF Golf, dan APMF Night. 

Dia berharap APMF ke depannya akan terus menjadi wadah pertemuan pelaku industri untuk berbagi inspirasi, ide atau gagasan inovasi yang dilakukan sehingga berdampak terhadap kesuksesan para pelaku industri media.