Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Empat Ketakutan Jokowi Ketika Tidak Lagi Memerintah

Ada Empat Ketakutan Jokowi Ketika Tidak Lagi Memerintah Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo tentang penghentian kasus hukum mantan Ketua DPR Setya Novanto pada korupsi KTP elektronik di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/12/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat itu dia menyampaikan agar Setya Novanto mengikuti proses hukum di KPK. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Refly Harun kembali mengungkapkan empat ketakutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika tidak lagi menjabat sebagai kepala negara pada 20 Okotober mendatang.

Pertama, menurut Refly Harun ketakutan Jokowi terletak pada dugaan KKN yang menjerat keluarganya, kedua pembiaran pelanggaran HAM seperti kasus KM50, ketiga kasus terkait dinasti politik, dan keempat proyek yang belum selesai seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: Prabowo, Gibran, dan Para Menteri Tertarik Tinggal dan Memerintah dari IKN?

"Saya sudah katakan ketakutan Jokowi ketika tidak lagi memerintah itu ada empat, pertama soal dugaan KKN yang dilakukan oleh keluarganya bahkan dirinya, yang kedua terlibat dalam pelanggaran HAM paling tidak by omission yaitu pembiaran seperti KM50 dan Kanjuruhan, kasus Munir juga misalnya, tapi yang terjadi di masa pemerintahannya adalah KM50 yang paling kentara ya yang ada dimensi politik tingkat tingginya," ungkapnya. 

"Yang ketiga adalah kasus yang terkait dengan dinasti politiknya, dia tidak ingin dinasti politiknya layu sebelum berkembang, kemudian yang keempat adalah yang terkait dengan proyek-proyek yang sudah di tangan dia tapi belum selesai atau yang terancam mangkrak seperti IKN," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (12/7).

Sementara terkini, Pemerintah membantah sejumlah kritik terkait dengan jalam pembangunan dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek tersebut ditegaskan terus dibangun dengan perhitungan matang serta berjalan untuk kepentingan dari Indonesia.

Staf Khusus Presiden Grace Natalie mengatakan bahwa megaproyak tersebut masih berjalan, sejumlah infrastruktur dasar sudah hampir siap khususnya dalam menyambut upacara peringatan kemerdekaan dari Indonesia.

Di sisi lain, dirinya mengatakan bahwa proyek ini dikerjakan sesuai dengan aturan yang berlaku dan perhitungan yang matang karena akan menjadi wajah baru dari Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: