Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump jadi Korban Penembakan, Bagaimana Respon Pasar Kripto?

Donald Trump jadi Korban Penembakan, Bagaimana Respon Pasar Kripto? Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Donald Trump, menjadi korban penembakan saat kampanye di Pennsylvania. Peristiwa ini tidak hanya mendominasi berita utama di seluruh dunia tetapi juga menyebabkan volatilitas di pasar kripto pada akhir pekan.

Penembakan ini terjadi pada 13 Juli 2024. Selama masa kepresidenannya yang pertama, Trump dikenal sebagai kritikus bokal terhadap Bitcoin dan industri kripto secara keseluruhan. Tidak mengherankan, penembakan ini berpotensi berdampak pada pasar kripto.

Di lain sisi, beberapa tokoh seperti CEO Tesla Elon Musk dan Founder Tron Justin Sun justru secara resmi mendukung Donald Trump dalam pencalonannya kembali sebagai Presiden AS. Dukungan ini datang pasca upaya pembunuhan terhadap Trump tersebut. Dukungan dari keduanya terhadap Donald Trump menambah warna baru pada dinamika pasar kripto, dan menjadi harapan bagi kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto jika Trump terpilih kembali.

Baca Juga: Siapa Pelaku Penembakan Donald Trump? Pakar Sebut Ada Empat Kemungkinan

Sebelumnya, hasil keputusan CPI Amerika juga cukup memberikan dampak terhadap pasar kripto. Inflasi di AS pada bulan Juni, yang diukur dengan perubahan CPI, menurun menjadi 3% year-on-year (YoY) sesuai data di U.S. Bureau of Labor Statistics. Angka ini mengejutkan pasar karena lebih rendah dari ekspektasi mereka sebesar 3,1%. Turunnya angka ini juga merupakan penurunan dari 3,3% yang tercatat pada bulan Mei, menunjukkan penurunan sebesar 0,1% dari bulan sebelumnya.

CEO INDODAX, Oscar Darmawan memberikan pandangannya mengenai situasi ini. Menurutnya, data CPI merupakan salah satu indikator ekonomi yang sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar, termasuk investor kripto.

"Perubahan tingkat inflasi yang diukur melalui CPI dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve, yang pada akhirnya berdampak pada pergerakan harga aset kripto. Koreksi yang terjadi di pasar kripto saat data CPI dirilis merupakan reaksi yang wajar mengingat ketidakpastian yang ada," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Sementara terkait kondisi pasar kripto pasca insiden penembakan terhadap calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Dia memahami bahwa pasar kripto sering kali bereaksi terhadap berita-berita besar yang berpotensi memiliki dampak.

“Pada saat ini, saya melihat bahwa insiden tersebut berpotensi menciptakan ketidakpastian yang cukup tinggi di pasar keuangan, termasuk pasar kripto. Reaksi pasar dapat bersifat volatil dalam jangka pendek karena para investor cenderung mencari keamanan dalam situasi yang tidak menentu," ucapnya.

Oscar menuturkan, saat ini pasar cenderung tetap positif dalam jangka pendek, BTC naik dari $58,300 menjadi $63,015 dalam beberapa jam setelah peristiwa tersebut, menunjukkan volatilitas yang signifikan sekaligus menepis ketidakpastian dan kekhawatiran terhadap potensi negatif tersebut. Pada level ini, Bitcoin dan aset kripto lainnya seringkali menunjukkan ketahanan dan pemulihan yang cepat setelah periode volatilitas.

Baca Juga: CFX Perkuat Komitmen pada Integritas Pertumbuhan dan Pengembangan Pasar Kripto Indonesia

"Sebagai CEO Indodax, saya selalu menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pasar kripto. Dalam situasi seperti ini, informasi yang akurat dan keputusan yang didasarkan pada data adalah kunci untuk mengelola portofolio investasi dengan baik. Investor harus waspada terhadap berita yang ada dan tetap fokus pada fundamental aset yang mereka miliki," paparnya.

Indodax terus berupaya untuk memberikan edukasi dan informasi yang relevan kepada para pengguna. Indodax percaya bahwa transparansi dan pemahaman yang baik mengenai pasar dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak.

"Kejadian di AS ini .engingatkan kita bahwa pasar kripto, meskipun menawarkan peluang besar, juga memiliki risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: