Jurnalis Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief menilai jika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju berhadapan dengan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024 malah akan menguntungkan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya dengan Ahok melawan Anies Baswedan, suara oposisi akan terpecah, sehingga peluang koalisi Prabowo-Gibran untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024 terbuka.
Baca Juga: Akan Jadi Problem Jika Prabowo Ambil Alih IKN
"Sangat mungkin kalau kemudian PDIP memutuskan untuk mengusung Ahok katakanlah bisa berhadapan dengan Anies Baswedan, ya ini kan suara di antara oposisi ini jadi pecah begitu dan ini peluang dari koalisi 02 untuk menang itu terbuka peluangnya," ucapnya, dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Senin (22/7).
Sementara diketahui, dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan berada di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, sedangkan posisi kedua diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).
Kemudian posisi selanjutnya terpaut jauh dengan Anies dan Ahok, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil dengan 8,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen.
Lalu ada sejumlah nama dengan elektabilitas di angka 1 persen, yaitu Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.
Survei tersebut dilakukan pada 15-20 Juni 2024, dan sebanyak 30 persen responden masih tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak untuk memimpin Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement