Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) membukukan pendapatan sebesar USD57,69 juta di semester I/2024.
Hasil tersebut naik 18,18% dibandingkan pendapatan sebesar USD48,82 juta pada semester I/2023.
Kontributor utama pendapatan HUMI pada semester I/2024 adalah jasa sewa kapal bahan kimia USD28,14 juta, gas alam cair USD14,86 juta, minyak mentah dan BBM USD7,21 juta, dan penunjang kegiatan lepas pantai USD5,07 juta.
Menurut laporan keuangan HUMI per Juni 2024, Selasa (31/7/2024), laba tahun berjalan Perseroan tercatat USD5,18 juta pada semester I/2024.
Angka ini turun 50,74% dari laba tahun berjalan HUMI sebesar USD11,38 juta pada semester I/2023, terutama dari divestasi, salah satu anak usaha Perseroan pada akhir Juni 2023 lalu.
Meski laba tahun berjalan HUMI mengalami penurunan, utilisasi kapal sepanjang semester I/2024, beroperasi di atas rencana operasi yaitu rata-rata mencapai di atas 90%, khususnya untuk segmen transportasi LNG, chemical, offshore support vessel dan tug assists di pelabuhan.
Tirta Hidayat, Direktur Utama Perseroan menyampaikan bahwa pencapaian pendapatan ini didorong optimal oleh pendapatan dari sektor transportasi kimia yang tumbuh sebesar 400% pada segmen jasa sewa kapal pada semester I dibandingkan tahun lalu.
“Permintaan yang sangat signifikan untuk mengangkut bahan kimia dari pelanggan, mendorong pendapatan
yang cukup signifikan di semester I ini,” ujar Tirta.
Tirta optimis perusahaan akan mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun, pihaknya telah menyusun strategi bisnis untuk optimalisasi operasional usaha.
“Memasuki semester kedua tahun ini, kami akan terus proaktif mendorong inisiatif optimalisasi pertumbuhan dengan melakukan diversifikasi pelanggan", kata Tirta.
HUMI juga berencana untuk mengakuisisi kapal jenis lainnya untuk memperkaya portfolio Perusahaan.
"Untuk memenuhi kebutuhan pasar, pada tahun 2024 ini, HUMI berencana menambah 9 kapal, terdiri dari 3 kapal kimia, 1 kapal LNG, dan 5 kapal Tugboat. Kebutuhan ini disesuaikan dengan permintaan pasar, dimana ketiga jenis kapal tersebut saat ini sangat diminati di Indonesia," ungkapnya.
Hingga akhir Juli 2024, telah terealisasi 2 kapal chemical dan 2 kapal harbour tug.
"Keempat kapal tersebut telah beroperasi penuh dan melayani pelanggan sesuai dengan segmen jenis kapalnya," tambah Tirta.
Pada semester 2/2024 yang akan datang direncanakan untuk direalisasikannya kapal LPG dan tugboat yang akan melayani pelabuhan di wilayah timur.
Sedangkan rencana penambahan 1 kapal LNG akan dirubah investasinya ke jenis kapal lainnya oleh PT GTS Internasional Tbk (GTSI), namun masih menunggu hasil keputusan RUPSLB GTSI yang direncanakan pada tanggal 15 Agustus 2024 yang akan datang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement